Kata-kata Erika ini justru membuat Hendarno bertambah pedih. Hendarno yang tidak berdaya bahkan belum mampu berbicara meski hanya sepatah katapun.Â
Dia tidak tahu sampai seberapa lama usianya bertahan. Tiba-tiba saja dia ingat cerpen yang dijanjikannya kepada Erika. Cerpen itu harus diberikan sesuai janji Hendarno.Â
Di Ruang ICU itu, Erika masih memegang empat lembar kertas berisi cerpen yang berjudul Cinta Pertama. Gadis cantik itu membaca cerpen itu dengan isak tangisnya.Â
Tindakan operasi kanker otak itu tidak banyak membantu bagi Hendarno. Pria sahabat Erika itu tidak mampu bertahan untuk menerima takdir kematiannya.Â
Di sudut sepi itu Erika menangis. Gadis itu tidak menyangka ternyata Hendarno sudah mencintainya sejak lama.Â
Erika sungguh menyesal kenapa Hendarno tidak tahu bahwa dirinya juga mencintai sahabatnya itu sudah sejak lama. Begitu lama cinta pertama mereka terpendam.Â
Cinta pertama mereka akhirnya tertulis abadi dalam catatan Malaikat.
Salam literasi @hensa17.Â
Dusun Sindang Palay Margaasih, 21 Maret 2024.Â
#hensa17