“Menurut Aki kira-kira kematian tersebut wajar atau tidak?” Tanya Bayu.
Pemuda ini hanya berpura-pura karena sebenarnya dia tahu bahwa kematian itu tidak wajar.
“Tidak wajar. Kematiannya hasil pekerjaan sesorang,” kata Aki Damar sambil menatap Bayu penuh khawatir.
“Sama dengan yang menimpa Ariaraja.” Lanjutnya.
Bayu Gandana sebenarnya tengah berpikir keras untuk mengetahui siapa pelaku yang melakukan perbuatan biadab tersebut.
Ketika ribuan kelelawar masuk ke rumah salah satu penduduk dan menyerang dengan mengisap darah penghuni rumah itu.
Pagi itu Bayu bersama Ki Damar, sempat bertakziah ke rumah duka.
Anak muda ini merasakan ada sesuatu yang sangat kuat menyerang titik batinnya di rumah kejadian tersebut.
Rupanya jejak-jejak aura jahat itu masih tersisa di rumah itu. Bayu bahkan merasakan ketika saat bertemu dengan kepala dusun yang juga melakukan takziah, ada unsur-unsur iblis dalam tubuh kepala dusun itu.
Ilmu penyentuh qolbu yang dia miliki rupanya mampu melakukan pelacakan ruh jahat dalam diri kepala dusun itu.
Pemuda itu kini harus mewaspadai Aki Geni sebagai kepala dusun Suluh Hawu.