Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bulutangkis Indonesia dari Olimpiade Barcelona 1992 Menuju Olimpiade Tokyo 2020

15 Juli 2021   08:38 Diperbarui: 15 Juli 2021   16:31 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alan Budikusuma dan Susi Susanti, pasangan medali emas Olimpiade Barcelona 1992 (Foto Kompas.com/Nugyasa Laksamana)

Perubahan besar lainnya adalah play-off untuk perunggu dimana sebelumnya pemain yang kalah di semifinal langsung mendapat medali perunggu.

Pada penghelatan Olimpiade London 2012, mulai menggunakan kompetisi dengan fase grup. Kemudian diikuti dengan fase knock-out.

Model kompetisi ini telah menghasilkan lebih banyak pertandingan dan persaingan yang lebih fair. Juga sekaligus peningkatan yang signifikan dalam jam produksi dalam tayangan televise secara komersil.

Diajang Olimpiade Rio 2016 ada perubahan aturan lagi yaitu dilakukan undian penentuan lawan di babak gugur setelah babak penyisihan grup berlangsung.

Hal tersebut untuk mencegah pemain mengantisipasi lawan mereka di babak sistem gugur. Perbaikan demi perbaikan system pertandingan menjadikan bulutangkis semakin menarik dan popular di Dunia.

Selamat berjuang para pahlawan bulutangkis Indonesia meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Bravo Merah Putih.

Salam badminton @hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun