Foo Kok Keong dari Malaysia memukul shuttlecock pertama dalam sejarah bulu tangkis Olimpiade, di Pavella de la Mar Bella, Barcelona. Itulah momen bersejarah pertandingan pertama bulutangkis berada di Olimpiade.
Menurut BWFbadminton.com (9/7/21), sebanyak 178 pemain dari 37 negara telah ambil bagian. Aksi para pebulutangkis di lapangan menjadi bukti semua kerja keras yang telah dilakukan untuk membawa bulu tangkis ke Olimpiade.
Pertandingan Ganda Putri babak awal antara Gill Clark/Julie Bradbury (Inggris) dan Rosiana Tendean/Erma Sulistianingsih (Indonesia) begitu menarik sehingga saat itu pemirsa TV dilaporkan mencapai 150 juta.
Pada debutnya cabang bulutangkis di Olimpiade Barcelona hanya dipertandingkan 4 nomor kategori yaitu Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra dan Ganda Putri. Namun semua pertandingan tersebut menghasilkan pertandingan kelas tertinggi.
Pebulutangkis Indonesia, Allan Budi Kusuma dan Susi Susanti memenangkan medali untuk tunggal putra dan putri. Sekaligus menandakan awal medali emas untuk bulu tangkis Olimpiade.
Hal tersebut juga memberikan momen yang sempurna selama beberapa dekade yang akan datang. Dimana kiprah cabang bulutangkis semakin banyak penggemarnya di ajang Olimpiade ini.
Penantian Indonesia untuk medali emas Olimpiade telah berakhir di Barcelona pada tahun 1992. Di sanalah momen sejarah telah ditorehkan sebagai debut bulutangkis di Olimpiade juga ditandai dengan medali emas untuk Indonesia.
Korea meraih dua medali emas lainnya, melalui Park Joo Bong/Kim Moon Soo (Ganda Putra) dan Hwang Hye Young/Chung So Young .
Bulu tangkis telah menjadi cabang olah raga resmi di Olimpiade pertamanya dengan 4 nomor dipertandingkan. Kendati disayangkan, belum ada nomor Ganda Campuran di Olimpiade Barcelona.
Selama enam Olimpiade berikutnya yaitu Atlanta (1996), Sydney (2000), Athena (2004), Beijing (2008), London (2012) dan Rio (2016), dampak bulu tangkis di Olimpiade semakin kuat.
Sejak Olimpiade Atlanta 1996, Ganda Campuran mulai dipertandingkan. Nomor ganda campuran ini menjadikan bulu tangkis sebagai salah satu dari sedikit olahraga di mana pria dan wanita berbagi bidang permainan.