Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ghosting (2)

20 Maret 2021   15:51 Diperbarui: 20 Maret 2021   15:54 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pixabay

Mahasiswa kedokteran spesialis bedah ini adalah malaikat penolongnya dari perasaan depresi selama ini. Bersama Hendarno, Kayla kembali bisa menemukan jati dirinya.

Ingat terakhir ketika bertemu dengannya, Hendarno sempat mengutarakan cintanya kepada Mikayla.

Waktu itu Kayla hanya terdiam. Dalam diam itu sebenarnya Kayla ingin jujur mengatakan cinta yang sama yang ada dalam hatinya.

Namun gadis itu merasa tahu diri bahwa Hendarno bukan lelaki yang setara dengannya. Hanya wanita baik-baik yang mendapatkan lelaki baik-baik seperti Hendarno.

Kayla merasa bukan wanita baik-baik, hanya seorang mantan ayam kampus yang sangat hina.

Tidak pernah dibayangkan bagaimana Kayla harus berhadapan dengan keluarga besar Hendarno di lingkungan sebuah pesantren.

Dia juga tidak bisa membayangkan bagaimana harus bertutur kata berhadapan dengan KH Ahsan Ghufron, Ayahandanya Mas Hendarno.

Terlalu jauh perbedaan jarak diantara cinta mereka. Kayla sangat mencintai Hendarno namun dirinya tidak berani menjawab perasaan cinta lelaki yang sangat dikaguminya itu.

Tetiba saja saat ini Kayla harus menghilang dari hadapan Hendarno. Kayla sangat takut ada kesalah pahaman dalam pikiran Mas Hendarno.

Tetapi sebenarnya Kayla mengungsi atas saran dari Om Leo dengan alasan keamanan terhadap dirinya.  

Hal ini karena ada upaya jaringan Bos Enzo yang tertangkap Polisi dalam kasus prostitusi online, tengah mengincarnya. Om Leo banyak menerima informasi dari rekannya di lingkungan intel Kepolisian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun