Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sekilas Tentang "Sweet Sugar" (7): Teknik Kromatografi untuk Pengambilan Gula dari Tetes Tebu

22 Februari 2021   14:26 Diperbarui: 22 Februari 2021   16:42 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan giling tebu salah satu Pabrik Gula di Malang (Foto Dok.Pri/Hensa) 

Peran Penting Resin Penukar Ion 

Dalam proses pemisahan secara kromatografi, resin sangat berperan sebagai pemisah dan berfungsi memfraksinasikan komponen gula dan non gula.

Resin adalah senyawa polimer yang merupakan gabungan antara Stirena dan Divinil benzena melalui suatu ikatan  silang.

Derajat ikatan silang resin mempunyai hubungan dengan sifat fisik dari resin itu sendiri.

Suatu resin dengan derajat ikatan silang sebesar 4 persen mempunyai arti bahwa polimer yang terbentuk terdiri dari 4 bagian Divinil benzena dan 96 bagian Stirena.

Menurut Mochtar (1973), resin yang  banyak digunakan pada umumnya adalah jenis resin organic sintetis yang bersifat polielektrolit.

Secara komersial dikenal 4 jenis resin yaitu jenis kation asam kuat, anion basa kuat, kation asam lemah dan anion basa lemah.

Resin yang digunakan dalam proses fraksinasi komponen gula dalam teets secara kromatografi kolom adalah dari jenis  kation asam kuat  dengan derajat ikatan silang antara 4 -- 8 persen dan ukuran resin antara 0,35 -- 0,60 mm (Hongisto, 1977).

Mekanisme pemisahan dan fraksinasi komponen-komponen dalam tetes tebu  berdasarkan pada prinsip perbedaan berat molekul, daya adsorpsi resin dan efek filtarsi resin terhadap bahan (Hongisto, 1977).

Komponen  non gula karena sifatnya yang relatif tidak teradsoprsi oleh resin akan menempati fraksi pada posisi  terbawah dalam kolom kromatografi.

Sukrosa dengan berat molekul yang lebih besar dari gula reduksi akan menempati fraksi pada posisi berikutnya sedangkan gula reduksi berada pada posisi teratas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun