Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Tiffany Bicara Mikayla Angela

25 Januari 2021   15:15 Diperbarui: 5 Februari 2021   17:53 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pixabay

Aku sendiri heran mengapa begitu penasaran dengan sosok gadis bernama Mikayla Angela. Begitu kuat keingin tahuanku lebih dalam tentang dirinya. Terutama ketika aku tahu dia adalah Ayam Kampus.

BACA JUGA : Kisah Cinta Jomlo Pesantren

BACA JUGA : Melepas Belenggu

Aku tidak percaya bahwa itu adalah nyata. Walaupun aku pernah melihat foto dirinya ada di ponsel Arga, sobatku yang pertama kali menyebut Mikayla adalah ayam kampus.

Awalnya aku tidak percaya, tapi Arga selain anak Kedokteran yang paling urakan, dia juga adalah mahasiswa yang pergaulannya sangat luas. Sehingga informasi itu bisa saja benar.

Sejak aku berkunjung ke rumah kost Mikayla, banyak informasi dari gadis cantik ini yang sangat mengharukan. Bahkan mungkin sangat tragis dengan cerita masa lalunya.

Kendati begitu aku masih penasaran dengan kegiatan Mikayla terakhir ini apakah masih aktif dalam bisnis online yang penuh dosa itu atau sudah tidak.

Tiffany adalah orang yang tepat untuk dihubungi karena gadis ini adalah teman karib Mikayla. Entah kebetulan atau tidak, Tiffany yang adik kelasku waktu SMA dulu ternyata satu fakultas dengan Mikayla.

Aku masih memiliki nomor ponselnya. Aku coba kontak Tiffany namun nada panggil ponselku tidak ada respon. Aku akhirnya menuliskan pesan melalui aplikasi WhatsApp.

Hampir setiap sore Kota Bandung diguyur hujan. Sore itu aku baru saja selesai membantu dokter Hambali dalam aktivitas operasi seorang pasien usus buntu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun