Erika Amelia Mawardini adalah sosok yang sangat istimewa bagiku. Terus terang saja, kalau bukan karena wanita ini, aku tidak akan menghadiri acara Reuni SMA ini.Â
Aku dikabari Tiana, sobat dekatnya, bahwa Erika mau hadir dalam acara reuni itu.Â
"Kamu hadir ya Hen!" pinta Tiana lewat posel di ujung sana. Aku hanya diam.Â
"Hensa, kenapa kamu diam saja. Erika mau datang lho," suara Tiana kembali merajukku. Mendengar nama Erika entah kenapa aku jadi bersemangat.Â
"Iya. Oke,oke Tia!" Jawabku tegas. Terdengar suara tertawa Tiana.Â
"Kenapa kamu ketawa?"
"Iyalah, kalau Erika datang, pasti kamu mau datang. Mangkanya aku ketawa senang."
"Tapi benar enggak, Erika mau datang?" Tanyaku mulai ragu. Jangan-jangan Erika belum tentu datang.Â
"Kamu tidak percaya Hen? Tadi malam Erika sudah aku beritahu bahwa kamu mau datang. Jadi dia juga mau datang ke acara itu."Â
 "Hai Tiana. Kok kamu sudah bilang aku akan datang padahal kamu baru sekarang menghubungiku?" Aku sedikit protes. Kembali terdengar suara tawa Tiana.Â