Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Malam Terakhir

15 Desember 2020   15:34 Diperbarui: 15 Desember 2020   16:08 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Pixabay

"Hai kamu kok jadi melamun. Apakah ada yang salah dengan perkataanku?" Suara lelaki itu mengagetkanku dari lamunan sepintas tadi.

"Oh tidak Om!"

"Sebenarnya aku keberatan dipanggil dengan sebutan Om. Usiamu selisih denganku kira-kira sepuluh tahunan ya?"

"Usiaku sekarang 27 tahun," kataku polos.

"Ya kamu masih muda. Seharusnya kamu bukan berada di sini tapi berada di Hotel berbintang. Jangan kalah dengan Selebriti-selebriti yang suka nyambi itu," kata lelaki itu lagi.

"Ah Om ini bisa saja masa aku disamakan dengan selebriti nyambi yang penghasilannya jutaan itu. Lho aku ini cuma satu-dua juta saja sudah setengah mati," kataku sambil tersenyum.

Lelaki itu kembali tersenyum sambil menghampiriku, memegang tanganku dan mulai menciumku. Sangat lembut menyentuh setiap jengkal tubuhku. Sangat lembut kurasakan.

Aku belum pernah merasakan belaian seorang pelanggan seperti yang dilakukan lelaki ini. Benar-benar aku menikmatinya. Aku membalas belaiannya dengan cumbuan seakan seperti seorang istri kepada suaminya.

Alam surga itu sungguh-sungguh ada dalam dirinya hingga puncak gairahku meledak seperti sebuah letusan gunung berapi mengeluarkan laharnya dari tepi kawahnya.

Aku merasakan kepuasan tiada tara dan rasa bahagia yang belum pernah aku alami selama ini. Aku masih terbaring di sisi lelaki itu.

Aku menatapnya. Lelaki itu masih sedang termangu melihat ke langit-langit kamar. Tiba-tiba dia bergumam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun