Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Malam Terakhir

15 Desember 2020   15:34 Diperbarui: 15 Desember 2020   16:08 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Pixabay

"Aku tidak percaya. Sungguh aku tidak percaya," gumamnya sambil matanya tetap menatap langit-langit kamar itu.

"Tidak percaya bagaimana Om!?"

"Ternyata aku ini masih laki-laki," katanya lagi bergumam.

"Maksudnya?"

Kemudian aku lihat lelaki itu bangun dan duduk memeluk kedua lututnya. Akupun segera bangun sambil mengenakan pakaian sekedarnya untuk menutupi tubuh polosku. Lelaki itu menatapku.

"Kau tahu siapa aku sebenarnya?" Aku hanya terdiam kemudian diapun menjawab pertanyaannya sendiri.

"Aku adalah seorang Gay. Mempunyai pacar laki-laki tapi aku mempunyai seorang istri. Sudah lama aku ingin keluar dari jerat dunia homo ini," kata lelaki itu dan aku masih mendengarkan dengan seksama.

Aku lihat tatap matanya yang penuh dengan rasa sesal yang dalam karena terjerumus dalam dunia homo. Aku sendiri pernah hampir terjerumus ke dalam dunia itu ketika memiliki seorang sahabat seprofesi namun rupanya dia mempunyai kebiasaan lesbian juga.

Fenomena dunia hitam yang menjeratku selama ini selalu mengandung resiko ke arah itu. Untung saja aku selalu berhasil menghindar darinya setiap dia mengajakku bercinta. Kini di depanku ada seorang lelaki yang juga ingin keluar dari jeratan jijik dunia homo.

"Iya aku sudah lama ingin sembuh dan kembali kepada istriku. Aku hanya ingin tahu apakah aku ini masih seorang laki-laki saat mengajakmu bermain cinta," suara lelaki itu kembali mengutarakan kegundahannya.

"Om adalah seorang laki-laki perkasa," kataku polos. Aku sudah mengatakan yang sebenarnya karena aku bisa merasakan sendiri bagaimana dia menggauliku dengan keperkasaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun