Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Nasi Goreng Cinta dan Rindu Momongan

16 Agustus 2020   13:40 Diperbarui: 16 Agustus 2020   14:42 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi Dokumen Hensa 

"Peristiwa itu sepertinya baru kemarin padahal itu sudah lama sekali beberapa tahun sudah berlalu." Kembali suara Prasaja seakan bergumam kepada diri sendiri.

"Iya Mas seperti baru kemarin. Pernikahan kita saja sudah 7 tahun."

"Walaupun sudah lebih dari 7 tahun yang lalu tapi kecantikan Adzkia Samha Saufa masih seperti dulu." Puji tulus dari Prasaja membuat wajah Adzkia tersipu malu, merona jambu. Pujian seorang suami kepada istri yang sangat dikaguminya.

"Gombal!" Kata Adzkia dengan senyum tersipu dan sebuah cubitan mesra mendarat di lengan Prasaja.

"Bukan gombal sayang. Ini fakta. Aku yakin dengan mata hatiku bahwa Aya tetap cantik tidak kalah dengan artis sinetron di Televisi."

Ada senyum menawan di bibir Adzkia, senyum kebahagiaan. Senyum itu juga penuh degan cintanya kepada Prasaja, lelaki idamannya yang sekarang sudah menjadi suaminya.

"Ah sudah Mas jangan lebay! Sarapannya cepat dihabiskan. Sudah ditunggu Pak Diman tuh!" Kata Adzkia sambil memandangku protes.

Prasaja hanya tertawa kecil. Pak Diman yang dimaksud adalah sopir Perusahaan sebuah BUMN.

Setiap pagi, Prasaja selalu sarapan bersama istrinya. Menikmati hidangan nasi goreng buatan Adzkia, istri tercinta. Bercanda bersama sambil bercerita, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kedua pasangan bahagia ini.

Hanya saja kebahagiaan itu rasanya belum lengkap karena sampai saat ini mereka masih belum juga dikaruniai seorang anak. Walaupun sebenarnya mereka sudah menikah selama 7 tahun. Pemeriksaan kesehatan rutin juga selalu dilakukan ke dokter spesialis kandungan.

"Semuanya sehat Bu. Demikian pula untuk Bapak, tidak ada hal-hal yang perlu dirisaukan." Begitulah kata dokter saat mereka berkonsultasi. Namun faktanya hingga saat ini masih juga belum berhasil memiliki momongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun