Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Benarkah Ada Cinta di Beranda Rumahmu?

11 Agustus 2019   14:37 Diperbarui: 11 Agustus 2019   17:08 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hensa ada kabar baik lagi hari ini," suara Aini mengejutkanku.

"Berita apa Ain?" tanyaku terheran-heran.

"Insya Allah aku mungkin diterima di salah satu Universitas di Brisbane. Kolega Papaku di sana bisa merekomendasikanku. Transkip nilaiku sampai  semester 7 dan hasil ujian Toefl sudah mereka evaluasi jadi ijazah S1 dan transkip semester 8 nanti tinggal  melengkapi persyaratan  yang terakhir saja," kata Aini dengan wajah bercahaya penuh kegembiraan.

"Aku ikut senang Aini. Akhirnya bisa melanjutkan S2 di sana dan itu pantas untukmu. Jangan sampai kepandaianmu menjadi sia-sia." Kataku sambil menjabat tangannya yang lembut.

"Bisa saja kamu. Lalu Hen apa rencanamu setelah lulus nanti?" tanya Aini.

"Profesor Tris telah memintaku untuk tetap membantu beliau  dalam praktikum kimia dasar, organik, analisis dan instrumen analisis sambil aku menunggu formasi tenaga dosen." Aku memang ingin menjadi Aparat Sipil Negara, seorang Dosen di Perguruan Tinggi. Profesor Soetrisno,Pembimbing skripsiku sudah menjanjikan formasi tersebut. Itu artinya aku tetap akan tinggal di Kota Bogor yang penuh dengan kenangan ini.

"Syukurlah kalau kau masih mau tetap tinggal di Bogor. Nanti kalau aku sedang liburan kuliah tidak perlu susah susah mencarimu kalau kau masih di Bogor iya kan?" kata Aini sambil tertawa kecil.

Baca Juga : Seusai Praktikum Kimia

Mendengarnya  terus terang aku bisa menyalah artikan kata-katanya. Apakah itu berarti ia akan merindukan aku selama dia di Australia. Nah lho iya kan mulai lagi aku harus melayang-layang di Angkasa dengan angan-angan yang kosong.

Kata-katanya ini bagiku seperti sebuah angin surga lagi. Beberapa hari ini banyak tingkah dan perkataan Aini yang menjadi angin harapan bagiku. Aku semakin merasakan banyak pertanyaan yang harus mencari jawabannya.  

"Aini kapan rencana kepergianmu ke Australia?" tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun