“Anak muda tujuan perjalanan mau ke mana?” tanya Pak Tua itu.
“Saya dari desa Beji pantai Ujung Kulon, mau pulang ke Dalungserang” kata Bayu.
“Desa Dalungserang masih jauh. Dua hari berjalan kaki” kata Pak Tua lagi.
“Iya Pak. Besok saja saya melanjutkan perjalanan” kata bayu kembali menegaskan kalau malam ini dia menginap di sini.
Sesungguhnya Bayu menginap bukan karena takut dengan hutan yang dihuni oleh Iblis Bermata Satu itu, namun memang Bayu sangat kelelahan dan butuh istirahat.
Bayu tidak bisa memejamkan mata sepanjang malam itu. Dia begitu merindukan suasana pantai Barat Pula Jawa ini dimana ombak putih Ujung Kulon menerpa tubuhnya setiap hari.
Banyak kenangan di sana bersama Kiyai Furqon, Sang Guru. Ah kapan lagi aku bisa kembali ke sana. Bisik hati Bayu mencerminkan kegalauan.
Salam @hensa17
(BERSAMBUNG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H