Mohon tunggu...
henri yokom
henri yokom Mohon Tunggu... Konsultan -

Kelahiran Semarang , menyelesaikan masa pendidikan hingga SMA di Jakarta Utara. Lalu melanjutkan jenjang pendidikan di D3 Teknik Sipil Universitas Semarang Tahun 1996-1999. Di Tahun 2007-2009 baru melanjutkan di S1 teknik Sipil Mercubuana Jakarta . Dan menempuh jalur keahlian sebagai QS di School off Quantity Survey jakarta (SQS) bekerja sama dengan Universitas MARA Malaysia. sekarang menempuh progam Magister Hukum di Universitas Jayabaya Jakarta Pengalaman bekerja pernah di berbagai macam perusahaan di konsultan , kontraktor lokal , kontraktor internasional, Developer , perhotelan dan Building Managemet Pengalaman di bidang kontrak Kontruksi, Hukum Kontruksi , Manajemen Kontruksi dan Quantity Surveyor. dan sekarang merambah di dalam pengelolaan juga yaitu Building Management. Bergabung dengan teman-teman advocate jakarta untuk memberikan bantuan hukum bagi konsumen dan kontraktor mengenai hukum-hukum kontruksi di indonesia dan claim kontruksi. sekarang menulis di web www.henriyokom.com www.galerimaria.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pembangunan Perumahan Merusak Lingkungan

4 Januari 2016   09:42 Diperbarui: 5 Januari 2016   08:39 3329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Limbah cair rumah tangga di dalam hunian landed house biasanya terbagi menjadi 2 jenis limbah yaitu,  Black water  (air dari kakus) dan grey water (air bekas cucian) . untuk limbah dari kakus landed house biasanya menyiapkan yang disebut dengan septink tank, atau tangki penampungan. Dimana limbah kakus tersebut sedikit demi sedikit meresap ke dalam tanah dan tercampur kedalam air tanah. Sedangkan air cucian atau greywater langsung mengalir melalui saluran kota menuju sungai terdekat. Kedua limbah tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan jikalau kadarnya melebihi kemampuan lingkungan untuk mengolahnya. Tetapi di dalam hunian dalam bentuk rumah susun air limbah rumah tangga akan ditampung di dalam sewage treatment plan (STP) dimana di dalam STP sudah di pisahkan antara greywater dan blackwater. Untuk greywater akan di oleh lkembali di dalam STP dan di gunakan fungsinya sebagai air flusing ke dalam toilet maupun urinoir dan sisanya di gunakan sebagai penyiraman tanaman. Sedangkan untuk blackwater akan di olah di dalam STP supaya kandungan BOD (Biochemical Oxygan Demand), dan COD (Chemical Oxygen Demand) tidak terlalu tinggi. BOD dan COD menjadi acuan atas nilai tingkat pencemaran di dalam air, semakin tinggi kandungan BOD dan COD di dalam air limbah, semakin tinggi pula tingkat pencemarannya. Di dalam STP kandungan BOD dan COD air limbah di proses supaya mengalami penurunan sehingga air tersebut menjadi air layak buang kesaluran kota[8].

Air layak buang tersebut yang sudah di oleh di dalam STP akan meringankan beban sungai sebagai filterisasi terakhir di dalam mengubah air limbah menjadi air tanah. Sehingga kerja sungai tidak terlalu berat di dalam melaksanakan tugasnya. Hunian terpadu Rumah susun lebih efisien di dalam pengendalian limbah rumah tangga di bandingkan hunian landed House karena limbah yang keluar dari lokasi hunian ke saluran kota terukur dengan pasti dan terkontrol.

Du dalam hunian terpadu rumah susun pun untuk jenis limbah buangan dan kadar limbah buangan sudah bisa di kontrol sejak dari unit tinggal. Di mana di dakam saluran pembuangan wastafel bisa dipasang greese trap (penjebak lemak) sehingga minyak yang merusak tidalk langsung masuk kedalam STP tetapi sudah tertahan di dalam greese trap itu sendiri. Tinggal di dalam waktu tertentu minyak tersebut dapat di ambil dan di buang sebagai limbah padat bukan limbah cair. Mengapa minyak harus di pisahkan karena minyak dapat membunuh bakteri aerob di dalam proses pengolahan limbah. Sehingga limbah tersebut memiliki tingkat pencemaran yang tinggi karena tidak bisa di oleh oleh bakteri pengolah. Minyak tersebut akan menghambat oksigen masuk kedalam limbah yang menyebabkan bakteri aerob mati.

Proses pengolahan limbah terpadu inilah yang akan menjaga kualitas lingkungan menjadi lebih baik.  Greywater yang di gunakan sebagai penyiraman tanaman pun banyak mengandung unsur hara yang sesungguhnya di butuhkan tanaman maka tanaman akan menjadi lebih rindang dan subur. Maka pemanfaatan air menjadi lebih efektif di dalam pengolahan limbah terpadu tersebut.

  • pengelolaan limbah padat rumah tangga

di dalam hunian landed house sampah padat rumah tangga biasanya akan di kolektif oleh dinas kebersihan pemda dan diangkut di tempat pembuangan sampah sementara dan tempat pembuangan sampah akhir. Tetapi sampah padat tidak dipisahkan atara limbah organik dan limbah non organik ( plastik, botol dan kaca). Semua sampah di tampung di tempat pembuangan sampah (TPS) tetapi hal ini banyak memiliki kerugian yaitu pencamaran air tanah terjadi di TPS dikarenakan sampah hanya di tumpuk begitu saja tanpa tindakan pengelolaan lebih lanjut. Apalagi tingkat hunian yang padat mengakibatkan volume sampah juga akan besar pula. Oleh sebab itu butuh perhatian khusus didalam pengelolaan limbah padat tersebut. Walaupun sudah di pisahkan di dalam pengumpulan sampah organik dan non organik, tetapi di dalam pengangkutannya akan di campur kembali menjadi satu karena kurangnya armada pengangkutan sampah, dan di buang di tempat pembuangan sampah yang sama.

Untuk hunian rumah susun pengelolaan sampah bisa diatur untuk dipisahkan antara sampa organik dan sampah non organik oleh pihak pengelola. Sampah non organik akan di buang ke tempat pembuangan akhir dengan bekerjasama dengan pemda terutama dinas kebersihan. Untuk di angkut menuju tempat daur ulang limbah milik pemda. Hai ini mempermudah pemda karena sampah non organik tingga di pilah pilah antara sampah plastik, sampah kaleng maupun smpah botol untuk di olah di tempat daur ulang yang berbeda.

Sedangkan sampah organik akan dikelola oleh pengelola rumah susun di buatkan bak penampungan sampah organik sehingga bisa dijadikan kompos untuk area pupuk di area taman sekitar hunian rumah susun, sedangkan gas pembusukan bisa dimanfaatkan sebagai bio gas untuk bahan bakar pengganti LPG. Pengelola rumah susun akan menyiapkan sistem terpadu sehingga bio gas tersebut kemungkinan bisa langsung dimanfaatkan ke penghuni rumah susun dengan biaya yang jauh lebih murah di bandingkan menggunakan LPG. Ada asas manfaat yang bisa dikelola oleh para penghuni rumah susun menjadi nilai plus di dalam pengolalan lingkungan.

 

[1] http://economy.okezone.com/read/2015/04/09/470/1131692/mau-beli-rumah-bersubsidi-dari-program-jokowi-ini-syaratnya

[2] http://nasional.news.viva.co.id/news/read/183708-inilah-rincian-penduduk-ri-per-provinsi

[3] http://georie.blogspot.com/2011/05/intrusi-air-laut.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun