Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Berlian Biru

3 Februari 2025   08:54 Diperbarui: 3 Februari 2025   08:54 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Berlian itu, ada di sepatu ini!” ujarku.

“Sudah gila kau,” sergah Bos Udin.

“Harus gila supaya kasus ini segera berakhir,” timpalku. Sesaat aku membongkar insole sepatu itu dengan tenaga penuh kutarik hingga robek.

“Aih!!! Kupotong gaji kau bulan ini!!” bentak Bos Udin gugup sembari mencengkram kepalanya.

“Perhatikan! Kotak kecil rangkaian elektronik yang melekat di insole sepatu ini,” ujarku dengan jari telunjuk.

“Sepatu mahal ini!!” tukas Bos Udin merebut sepatunya dari tanganku.

“Di lubang ini Bapak Hang menyembunyikan berlian itu,” tambahku dengan mencopot rangkaian elektronik yang menempel di bagian belakang sepatu.

Mendengar itu, Bos Udin bangkit, kemudian mengajakku berkemas dan melanjutkan investigasi.

***

Terakhir informasi yang Bos Udin dapat melalui saluran ponselnya. Istri mendiang Bapak Hang itu memberikan sepatu canggih itu cuma-cuma kepada sopirnya yang kini sudah tidak bekerja lagi bersama mereka.

“Bagaimana dengan Koh Djaja, apa sudah kau dapat informasi terakhir kapan ia akan melakukan penerbangan?” tanya Bos Udin sembari menyetir mobilnya menuju kota sebelah tempat di mana sopir itu tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun