Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pil Pahit Keserakahan

23 Januari 2025   10:01 Diperbarui: 23 Januari 2025   12:25 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Pil Pahit Keserakahan

Masih ingat betul, bagaimana pertama kali ia mengenal Doni waktu itu. Tidak banyak omon-omon, tatapan matanya selalu dingin, terkadang humoris, dan setiap ucapannya yang keluar selalu hal-hal penting saja.

Rojak merasa kehadiran Doni membawa keberuntungan. Sebab sudah 1 tahun sebanyak 2 kali Rojak mengalami penolakan lamaran di perusahaan plat merah yang ia geluti sekarang. Akan tetapi Rojak terkejut, bagaimana mungkin dalam satu hari yang cukup singkat ia sudah bergabung di perusahaan yang terkenal super ketat itu. Hanya dengan sebuah percakapan, sederhana.

"Langsung saja ya. Mas Rojak dan Mas Doni selamat bergabung. Dan untuk Mas Doni tetap di sini dulu, dan Mas Rojak kembali ke meja resepsionis, lalu minta diantar ke bagian Surat Menyurat dan Dokumentasi."

Pria itu kemudian berdiri dari kursi hitam yang bisa berputar-putar, lalu menyalami kami berdua.

"Terima kasih, Pak," ucap kami berdua serentak.

Di sela-sela jam istirahat Rojak penasaran dengan orang yang baru dikenalnya itu. Ia berusaha menghubungi Doni. Kemudian bertemu di sebuah pantri tak jauh dari ruang kerja Doni, yang juga bersebelahan dengan ruang Pak Salim kepala divisi yang menerimanya bekerja.

"Beliau pasti bapakmu?"

Doni menggeleng.

"Pasti pamanmu?"

Doni masih menggeleng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun