Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pusaran Iblis

11 Januari 2025   09:41 Diperbarui: 11 Januari 2025   11:34 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jelangkung!" timpalku.

"Gagal," ujarnya dan aku mengernyit.

"Tidur di kuburan mendiang!" sergahku.

"Sudah."

"Hasilnya?"

"Berulang kali gagal."

Aku menyandarkan punggung. Kusesap secangkir kopi yang hampir dingin. Sejenak bola mataku memandang langit petang tanpa bulan. Sesaat Bondan menawarkan rokok, aku memantiknya dan menghembuskan asap ke udara. Lalu kudengarkan ia bercerita.

Sejak pindah ke kontrakan baru, Bondan sering diganggu mimpi aneh. Seorang wanita misterius muncul, menawarkan jasa mempertemukannya dengan kekasihnya. Awalnya, Bondan menganggapnya hanya mimpi, tapi lambat laun, kehadiran wanita itu menjadi begitu nyata.

Mula-mula, wanita itu hanya minta imbalan bunga setaman. Bondan setuju. Malamnya, terbukti saat Bondan tertidur ia bertemu dengan kekasihnya. Namun, dari jarak yang tidak dekat.

Pertemuan berikutnya, menjelang sore wanita itu datang lagi, tetapi kali ini ia menunggu tepat di depan pagar kontrakan. Bondan menyambut wanita itu dengan suka cita lengkap dengan membawa imbalan berupa kendil, pasir putih, dan satu pak dupa aroma satu rasa.

Setelah pertemuan itu, saat malam menjelang Bondan tidur lebih awal. Harapannya, supaya dirinya bisa berlama-lama dengan mendiang kekasihnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun