Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Pertanyaan yang 'Haram' (5)

30 September 2024   08:10 Diperbarui: 30 September 2024   08:33 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya gimana ya Mas. Soalnya cacak yang nyuruh untuk aku kuliah di sini." Lanjut Resi. "Mas Mangkuk sendiri gimana kok bisa mutusin untuk kuliah di sini juga"?

"Waduh... Panjang ini... Bisa 2 hari menginap kalo sampe cerita." Resi kembali tertawa ngakak mulai bisa menikmati obrolan sembari menuangkan air panas ke cangkir kopi.

"Dulu Mas Mangkuk masuk kampus angkatan tahun berapa?" Mendengar pertanyaan itu, Mangkuk yang baru saja mau memantik rokok, sesaat koreknya jatuh. Saya yang juga di samping Mangkuk mendadak bangkit langsung cari-cari buku yang bisa dibaca. Sendok yang sudah lama selesai mandi pura-pura gosok rambut pakai handuk lalu masuk kamar saya. Tapi Resi tidak menyadari ada yang aneh dengan pertanyaannya.

"Menurutku... Mo angkatan kapan saja enggak begitu penting. Yang justru lebih penting kuliah yang rajin," jawab Mangkuk sekenanya.

"Oalah... Kalo gitu, Mas Mangkuk sekarang sudah semester berapa?" tanya Resi mengejar lagi sembari menyuguhkan kopi racikannya. Kali ini Sendok sudah mulai bergabung lagi.

"Nah ini Ho... Mahasiswa berbobot tau celah bertanya," ujar Mangkuk yang spontan keluar khasnya manggil 'Ho' kepada orang yang dianggap satu frekeunsi.

"Jangan begitu ah Mas." Ujar Resi kalem. Lalu melanjutkan. "Ngan-jangan... Mas Mangkuk sudah masuk skripsi ya..."

Mangkuk geleng-geleng. Sendok cengigisan. Saya enggak berani respon takut kualat. Resi masih dengan senyum kalem, heran. "Lo... Ada apa ya Mas kok semua pada nyum-senyum..."

Sebelum menjawab rentetan pertanyaan itu, Mangkuk menyeruput kopi racikan Resi. Sesaat Mangkuk terdiam seperti berpikir tentang sesuatu. Sendok menyusul menyeruput kopi, kemudian sama terdiam lama sembari cangkir masih menggantung di tangan. Saya yang merasa heran, mendadak ikut menyeruput kopi itu, dan...

"Kok kayak ada perpaduan kelapa, ditambah aroma durian yang kuat." ujar Sendok serius menikmati.

"Gimana Mas...?" tanya Resi kalem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun