Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelajaran Kedua, Tanpa Mantra

30 Mei 2022   12:42 Diperbarui: 30 Mei 2022   15:54 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tak ada gunanya menghayal berlama-lama sampai lupa hidup, ingat itu. Nah, sekarang bagaimana kalau kita segera menyiapkan sarapan dan melanjutkan panen jagung sambil menikmati sinar matahari pagi yang baik untuk kulit kita." Kata Ki Kebomas.

Dewandaru bangkit. "Siiaaap, Kakekku tersayang. Laskanakan." Ki Kebomas melongo mendengarnya. Dan kemudian membetulkan. "Laksanakan. Cucuku," katanya lagi dengan tersenyum-senyum.

Dengan langkah tenang Dewandaru mulai menjemput satu persatu hidangan sarapan. Diletakkan di tikar samak yang baru saja digelar Ki Kebomas. "Nggak pakai kesaktian?" tanya kakeknya singkat. "Nggak-nggak. Aku butuh keringat Kek." Jawab Dewandaru dengan semangat.

Wajah Ki Kebomas benar-benar semringah. Usai sudah pelajaran kedua. Hatinya sangat bahagia seperti dipenuhi wangi bunga-bunga. Tak lama, mereka berdua, larut menikmati hidangan sarapan pagi.

Cerpen Dewandaru
6. Pelajaran Kedua, Tanpa Mantra
Senin, 30 Mei 2022
Henri Koreyanto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun