"Randi?" Seorang perempuan berdiri tepat di depannya. Bertanya dengan tatapan menyelidik.
"Ya." Keningnya berkerut samar, Randi tak mengenal perempuan itu.
Perempuan itu duduk di samping Randi, raut wajahnya terlihat sedih. "Nadya tidak bisa menemui kamu. Seharusnya kami datang berdua ke Bandung. Aku tahu dia akan menemui kamu. Dia sering menceritakan tentang kamu. Dua hari yang lalu Nadya kecelakaan. Sekarang dia terbaring koma di Jakarta. Aku tahu kamu pasti menunggunya di sini, aku datang untuk menyampaikan itu." Perempuan itu berdiri. Randi menahannya, "Dia di mana?" Suaranya terdengar lemah.
"Nanti aku akan mengabari kamu." Perempuan itu melepaskan tangan Randi lalu beranjak pergi.
Malam ini, bersama dengan gerimis Randi merindukan Nadya dengan senyumnya yang begitu indah. "Aku menunggumu... aku akan sabar menunggu kamu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H