Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Seikat Melati

8 Juli 2022   21:23 Diperbarui: 9 Juli 2022   00:01 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seikat Melati | foto: Pixabay/ monika 1607—

Lisa tersenyum sendiri di dapur ketika menyiapkan makanan, teringat perkataan suaminya. Tidak sabar rasanya menunggu belahan jiwanya datang malam ini. Ini adalah waktu terlama mereka tidak bertemu sejak menikah, hampir 4 bulan lamanya. Faik harus melakukan perjalanan tugas ke salah satu negara di Eropa Timur.

* * *

Jam di kamar menunjukkan pukul 21. Masih beberapa jam lagi Faik tiba di rumah. Lisa belum merasa ngantuk sama sekali, lagi pula suaminya tidak lama lagi akan pulang. Lisa memutuskan untuk menonton film dari laptopnya sambil menunggu suaminya.

Di luar terdengar tetes hujan mengetuk-ketuk atap rumah. Sudah beberapa minggu tidak turun hujan. Meskipun tidak deras, tetapi lumayan membasahi tanah dan tanaman yang kekurangan air. Suara lolongan anjing terdengar dari kejauhan. Mungkin sedang berkomunikasi dengan sesama hewan.

Lima belas menit film berjalan, Lisa mendengar pintu rumah dibuka dan suara Faik mengucap salam. 

Bergegas Lisa berlari keluar kamar dan melihat suaminya berdiri di ruang tamu, menghampiri dan memeluknya. 

"Kejutan." Faik berbisik dan memberikan ciuman.

"Ya, kejutan yang menyenangkan." Lisa berkata lirih.

"Sudah makan belum, Sayang?" Lisa bertanya.

"Sengaja aku tidak makan karena tau kamu pasti membuat masakan kesukaanku." Faik menjawab. Lalu beranjak mengambil seikat melati di atas kopernya.

"Ini untukmu, istriku." Faik memberikan seiikat kembang warna putih. Harum melati tercium di seluruh ruangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun