Lisa tersenyum sendiri di dapur ketika menyiapkan makanan, teringat perkataan suaminya. Tidak sabar rasanya menunggu belahan jiwanya datang malam ini. Ini adalah waktu terlama mereka tidak bertemu sejak menikah, hampir 4 bulan lamanya. Faik harus melakukan perjalanan tugas ke salah satu negara di Eropa Timur.
* * *
Jam di kamar menunjukkan pukul 21. Masih beberapa jam lagi Faik tiba di rumah. Lisa belum merasa ngantuk sama sekali, lagi pula suaminya tidak lama lagi akan pulang. Lisa memutuskan untuk menonton film dari laptopnya sambil menunggu suaminya.
Di luar terdengar tetes hujan mengetuk-ketuk atap rumah. Sudah beberapa minggu tidak turun hujan. Meskipun tidak deras, tetapi lumayan membasahi tanah dan tanaman yang kekurangan air. Suara lolongan anjing terdengar dari kejauhan. Mungkin sedang berkomunikasi dengan sesama hewan.
Lima belas menit film berjalan, Lisa mendengar pintu rumah dibuka dan suara Faik mengucap salam.Â
Bergegas Lisa berlari keluar kamar dan melihat suaminya berdiri di ruang tamu, menghampiri dan memeluknya.Â
"Kejutan." Faik berbisik dan memberikan ciuman.
"Ya, kejutan yang menyenangkan." Lisa berkata lirih.
"Sudah makan belum, Sayang?" Lisa bertanya.
"Sengaja aku tidak makan karena tau kamu pasti membuat masakan kesukaanku." Faik menjawab. Lalu beranjak mengambil seikat melati di atas kopernya.
"Ini untukmu, istriku." Faik memberikan seiikat kembang warna putih. Harum melati tercium di seluruh ruangan.Â