Sebetulnya perutku saat ini tidak menentu, kembung dan perih. Mungkin makan siang terlambat membuat perutku tidak nyaman. Selain itu, hari ini aku merasa capek sekali. Bisa jadi hawa dingin mempengaruhi dan terjebak macet selama satu jam di perjalan menuju kota ini.
"Fiona, boleh aku tau nomor ponselmu?"Â
Kusebutkan nomorku. Olivier memasukkan nomorku.Â
Ponselku berdering. Kuambil ponselku dari dalam tas.
"Itu nomorku. Tolong disimpan ya." Olivier berkata jenaka, tetapi terdengar sungguh-sungguh penuh harap.
"Italia?" Tanyaku pada Olivier setelah kulihat kode negara yang tertera di ponselku.
"Yes. Aku akan ceritakan besok." Jawabnya.
Aku hanya mengangguk menanggapi ucapannya, kemudian pamit menuju lift di seberang kami berdiri. "Have fun. See you tomorrow," ujarku.
"Thanks. Good night."
* * *
Sapuan hangat sinar matahari dari balik gorden membangunkanku. Kuraih ponsel di meja samping tempat tidur. Pukul 8 lewat 15 menit. Ya, Tuhan! Aku tidur terlalu lama, setelah terbangun beberapa kali tengah malam hingga dinihari tadi.