Sepakati juga saat merencanakan liburan, ada waktunya orang tua dan anak melakukan aktivitas bersama, dan di saat lain anak remaja memiliki waktu santai mereka tanpa orang tuanya.
5. Bawa teman
Liburan sekeluarga bagi anak-anak yang memiliki saudara kandung yang usianya tidak terlalu jauh berbeda mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Beda dengan saudara kandung yang usianya terpaut jauh, atau anak tunggal, seperti putri saya.
Pilihan liburan bersama keluarga lain, seperti saudara kandung dari orang tua atau teman dekat yang memiliki anak sebaya bisa menjadi pertimbangan. Alternatif lain mengajak sahabat anak untuk ikut serta dalam liburan keluarga. Mereka bisa menikmati waktu bersama dan menjadikan liburan lebih menyenangkan dan berkesan.
Keluarga adalah tempat untuk kembaliÂ
Zaman berubah, generasi orang tua saat remaja dulu dengan masa remaja yang dialami anak mereka jauh berbeda. Membandingkan masa-masa ini tidak akan ada manfaatnya.
Remaja membutuhkan waktu untuk tidak melakukan aktivitas apa pun. Masa pubertas itu melelahkan mental dan fisik. Oleh karena itu, biarkan anak remaja menikmati dunianya, meskipun terlihat mereka tidak melakukan apa-apa.
Orang tua harus besar hati dan mengerti terhadap kebutuhan anak remaja mereka. Melepaskan anak bukanlah hal yang mudah, tetapi saat anak-anak dewasa nanti mereka akan kembali dekat dengan orang tuanya dan menikmati kembali liburan bersama seperti masa pra remaja.
Selamat liburan!
Catatan:
Saat ini pergi berlibur ke negara lain bisa dilakukan selama tempat itu tidak masuk dalam zona merah.Â