***
"Menangislah dengan orang yang menangis!" (Rasul Paulus)
Itulah empati. Empati berasal dari kata Yunani em- dan pathos. Em- artinya "di dalam" dan pathos artinya: "penderitaan, pengalaman, perasaan".
Secara harfiah, em-Â + pathos berarti di dalam penderitaan, di dalam pengalaman, di dalam perasaan.
Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, yakni seolah diri yang sedang mengalaminya atau seolah diri sedang ada di dalam penderitaan itu sehingga dapat merasakan apa yang sedang dirasakannya.
Bedakan dengan simpati yang kata Yunaninya berawalan sýn, artinya: "dengan".
Secara harfiah, sýn + pathos berarti dengan penderitaan, dengan pengalaman, dengan perasaan. Walau simpati tidak berada di dalam penderitaan itu, tetapi ia bersama dengan penderitaan itu.
 Contoh perbedaan dalam kalimat:
- Simpati: "Saya kasihan melihat dia menderita".
- Empati: "Saya merasakan penderitaan dia".
"Saya kasihan melihat dia menderita" adalah berdasarkan pandangan "saya" terhadap penderitaan "dia". Perspektif bersimpati adalah perspektif "saya". Penderitaannya dilihat dari sudut pandang "saya".
"Saya merasakan penderitaan dia" adalah "saya" ada di posisi atau di kondisi si penderita. Perspektif orang yang berempati adalah perspektif "dia". Penderitaan itu dipandang dari apa yang dirasakan oleh "dia".
Inilah yang dimaksud oleh Obama "Belajarlah berdiri di sepatu orang lain, melihat melalui mata mereka." Bukan saja bagaimana "saya melihat dia", tetapi bagaimana kalau "saya adalah dia" atau "menjadi dia".