Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Suami Ingin Berhubungan Intim, Istri Menolak

29 September 2019   04:46 Diperbarui: 29 September 2019   20:02 5887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: classlifestyle

Ada yang bertanya, bagaimana kalau suami marah karena tidak dilayani? Pertanyaan itu tidak bisa serta merta dijawab, "Suami tidak bisa begitu!". Tidak bisa seperti itu.

Kita tidak bisa menyimpulkan lalu memberi jawaban sepihak. Sebab, di situ ada pertanyaan pula, yakni mengapa tidak mau melayani suami? Jadi, untuk menjawab pertanyaan itu harus dengan mendengar kedua belah pihak.

Jadi, sebenarnya, sama saja, bahwa hasrat seksual manusia laki-laki dan manusia perempuan itu tidak semulus jalan tol. Ada saja hal-hal yang bisa menimbulkan hasrat seksual ikut terganggu.

***

Intinya adalah PENGERTIAN. Saling mengerti dan saling memahami, maka akan ada saling menghargai. Mengerti pasangan dan memahami kondisi dan situasi. Pengertian itulah yang membuat pikiran mau mengontrol hasrat seksual.

Kalau ada penolakan dari istri, maka penolakan itu bukanlah masalah utamanya. Penolakan hanyalah efek. Di sini KOMUNIKASI sangat penting.

Sebab, menikahi manusia tidak hanya menikahi tubuhnya, tetapi juga menikahi perasaannya, menikahi pikirannya, dan menikahi seluruh keberadaan dirinya.

Jika hanya ingin menikahi tubuh tanpa peduli dengan pikiran dan perasaannya, maka menikahlah dengan jenazah manusia. Tak ada pikiran. Tak ada perasaan.

Menikahi manusia hidup adalah menikahi keutuhan dirinya yang tidak hanya punya tubuh, tapi juga punya hati dan pikiran. Oleh sebab itu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan merupakan hal penting dalam rumah tangga.

Dengan demikian, istri tidak bersiasat, suami tidak memaksakan. Semua berjalan apa adanya. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun