ISWA adalah alat penilaian yang mengukur kesejahteraan spiritual dari perspektif Islam. Terdiri dari 30 pertanyaan, ISWA mengevaluasi hubungan seseorang dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, dan alam semesta. Hasil ISWA dapat membantu individu memahami area-area dalam kehidupan spiritual mereka yang perlu ditingkatkan.
Praktek Praktis Menjadi Bahagia
Berbagai praktek atau terapi yang dapat dilakukan individu saat ingin mendapatkan kebahagiaan sejati, disertai ringkasan contoh sebagai berikut :
1. Sesi Refleksi Qur'ani, Contoh: Setiap pagi, luangkan 5 menit untuk membaca dan merenungkan satu ayat Al-Qur'an. Misalnya, ketika menghadapi masalah di tempat kerja, renungkan Surah Al-Insyirah ayat 5-6 tentang kemudahan setelah kesulitan.
2. Mindful Dzikir Therapy, Contoh: Saat merasa stres di kantor, ambil napas dalam dan ucapkan "Subhanallah" setiap kali menghembuskan napas selama 2-3 menit.
3. Gratitude Journaling Islami, Contoh: Sebelum tidur, tuliskan 3 hal yang disyukuri hari itu, seperti "Alhamdulillah bisa makan siang bersama rekan kerja" atau "Syukur bisa membantu tetangga membawa belanjaan".
4. Cognitive Restructuring Berbasis Hadits, Contoh: Saat merasa tidak percaya diri, ingatlah hadits "Allah tidak melihat rupa dan hartamu, tapi Allah melihat hati dan amalmu" (HR. Muslim). Gunakan ini untuk mengubah pikiran negatif menjadi lebih positif.
5. Islamic Strengths-Based Coaching, Contoh: Jika hasil menunjukkan kekuatan dalam 'adl (keadilan), terapkan sifat ini dalam menyelesaikan konflik di rumah atau tempat kerja dengan mendengarkan semua pihak secara adil.
Gambaran Tahapan Praktis Menuju Kebahagiaan Sejati
Gambar yang disertakan dalam artikel ini ini mengilustrasikan tahapan praktis menuju kebahagiaan sejati sebagai sebuah tangga, yang mudah untuk dipraktekan pada semua kalangan. Setiap anak tangga mewakili langkah penting dalam perjalanan: Mulai, Refleksi, Praktik, Konsisten, dan akhirnya Bahagia. Panah yang menghubungkan setiap tahap menunjukkan bahwa proses ini adalah perjalanan berkelanjutan. Kebahagiaan sejati adalah hasil dari upaya konsisten dan pertumbuhan bertahap. Menurut studi longitudinal proses mencapai kebahagiaan yang berkelanjutan memerlukan waktu rata-rata 8-12 minggu dengan intervensi psikologi positif yang konsisten. Temuan penelitian yang merupakan integrasi praktek spiritual Islam dengan teknik psikologi positif dapat mempercepat proses ini menjadi 6-10 minggu, berdasarkan studi terhadap 300 Muslim Indonesia. Uraian tiap minggu nya sebagai berikut :
1. Minggu 1 (Mulai - Sadar): Mulai dengan niat tulus untuk mencapai kebahagiaan, Lakukan asesmen diri menggunakan skala kebahagiaan standar, Tentukan tujuan spesifik untuk perubahan positif.