Orang tua harus memahami bahwa mereka tidak dapat mengontrol setiap momen dari peristiwa yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Oleh karena itu, mereka bisa hadir dengan keahlian dan kemampuan untuk menangani setiap peristiwa tersebut dan menanamkan karakter yang baik pada anak-anak milenial.
Hampir 70% orang tua kurang memperhatikan pendidikan agama anaknya, ada yang khawatir menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan Islam, namun orang tua sendiri tidak memberikan contoh pemanfaatan pendidikan agama. Ketika orang tua memberi contoh dan menerapkannya, anak akan mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya dan menjadi kebiasaan.
Tantangan Di Era Millennial
Selain itu, tantangan milenium terkait dengan sikap dan perilaku manusia yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Saya menyukai kebebasan, 2) menyukai kustomisasi, 3) mempercayai kecepatan informasi instan (siap melayani), 4) menyukai pembelajaran, 5) bekerja dalam lingkungan yang inovatif, 6) berkolaborasi secara aktif, 7) teknologi hiper (Tapscot) , 2008 ),
8) Kritis, yaitu terbiasa berpikir, penuh ide dan gagasan, 9) Percaya diri, yaitu sangat percaya diri, berani mengeluarkan pendapat tanpa ragu, 10) Connected, ini adalah generasi yang khususnya di masyarakat yang dianutnya baik secara sosial , 11) Berselancar di media sosial dan internet (Farouk, 2017, 7), 12) Karena bergantung pada internet dan media sosial, mereka cenderung menjadi malas, tidak dalam, tidak primitif atau tidak mudah bergaul, 13) lemah dalam kohesi, royong, kehangatan lingkungan dan kepedulian sosial dalam nilai, 14) cenderung bebas, barat dan mengabaikan etika dan aturan formal, adat istiadat dan karma.
Dari semua sikap milenial tersebut, hanya Bridges 12-14 yang berhubungan dengan etika kerja, etika dan moral yaitu:
malas, tidak mendalam, tidak membumi, kurang tertarik pada lingkungan, cenderung westernisasi dan melanggar etika. Semua masalah moral ini adalah tanggung jawab Islam.
Esensi dan karakter pendidikan Islam terkait dengan penggunaan waktu, yang juga dapat dilihat dalam pesan Khalifah Umar bin Khattab kepada orang tua: "Didiklah anak-anakmu karena mereka adalah makhluk yang hidup di zaman yang berbeda dengan kehidupanmu." Berdasarkan petunjuk Umar bin Khattab, era milenium atau era dengan kekhasan dan tantangannya.
 Nilai dan sikap positif di era milenial antara lain keinginan untuk belajar, bekerja di lingkungan yang inovatif, kolaborasi aktif, keberanian berbicara tanpa ragu, keterampilan bersosialisasi yang baik. Selain sesuai dengan akhlak Islam, ada juga yang sesuai dengan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter Indonesia yang bersumber dari empat sumber.; tujuan agama, pancasila, budaya dan pendidikan nasional yaitu sikap kerja keras, kreatif, mandiri dan rasa ingin tahu yang demokratis serta menghargai prestasi. (Zubaedah, 2011, 75-76).
Walaupun nilai dan sikap negatif yang muncul di era milenial adalah malas, tidak dalam, sesaat, kebanyakan lemah, secara nilai, kohesi, kebanyakan barat, tidak memperhatikan aturan etika/formal dan bertentangan dengan nilai karakter. pendidikan di Indonesia yaitu religius, toleran, bersahabat/komunikatif, seperti membaca, peduli lingkungan dan peduli sosial.