Kembali ke masalah PTPS tadi. Kurangnya jumlah PTPS ini dan sampai berakhirnya masa perpanjangan pendaftaran di tanggal 10 Maret nanti. Penulis masih pesimis karena PTPS ini mungkin tidak akan tercapai 100%. Paling mentok tambah 3 % dan keadaan seperti ini apakah akan dibiarkan?
Menunggu kebijakan pemerintah - Mau Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi sudah terlambat. Mau menurunkan standar usia nanti Bawaslu RI menabrak UU dan potensinya akan ke DKPP dari tingkat pusat sampai kelurahan/desa. Solusi satu-satunya untuk memenuhi jumlah PTPS ini adalah dengan mengeluarkan Perpu. Dan pilihan Perpu harus dikeluarkan pemerintah.
Sudah ada Pengawas TPS saja masih banyak masalah yang terjadi, apalagi tidak ada Pengawas TPS? Dapat dibayangkan betapa alotnya.
Mungkin untuk saran ke depan, pengaturan usia minimal dan syarat lain yang kurang relevan perlu dipertimbangkan keberadaannya untuk dimasukkan dalam aturan. Harusnya kita lebih konsen pada masalah meningkatkan mutu PTPS itu sendiri untuk hari H Pemunguutan Suara entah itu dengan bimbingan teknis, workshop, dsb.Â
Pengawas TPS dari unsur TNI atau Polri mungkin boleh menjadi satu alternatif yang perlu dikaji ke depannya sebagai satu bentukk bela negara (5 tahun sekali saja kok mengawasi TPS). Anak muda yang masih idealis-iidealisnya juga perlu dibuat kajian karena era ini anak muda sudah mulai peduli dengan isu-isu kenegaraan. apakah anak muda tidak boleh terlibat? sangat boleh sebetulnya. tinggal bagaimana pembekalan nanti.
Melihat kembali gelaran olahraga Asian Games 2018 yang sempat ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Tentunya sebagai tuan rumah harus menunjukkan yang baik-baik, baik itu dari sisi atlet maupun sisi pelayanannya. Maka pembenahan sejumlah fasilitas dilakukan dan kualitas SDM juga ditingkatkan. Waktu itu INASGOC membuka kesempatan untuk menjadi volunteer yang kriterianya Pria dan Wanita berusia 18 hingga 40 tahun dengan  jumlah slot sebanyak 13 ribu. Diwajibkan juga volunteer ini menguasai program office, mengantongi ijasah SMA/ SMK, dan bila menguasai Bahasa asing akan menjadi nilai tambah/ diperhitungkan. Dan slot ini tercukupi karena antusiasme masyarakat dan ada uang saku Rp. 300.000 tentunya.
Semua memang perlu uang, tapi partisipasi yang dasarnya sebatas keuntungamn finansial sangat tidak bagus! Harusnya dengan wawasan kenegaraan dan demi kepentingan negara kita bersama -- keikutsertaan kita "harus melampaui sekedar uang."
Salam Awas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H