Menjadi orang tua tidak sebatas menjadi orang tua “dia ibuku dan ayahku” tapi harus juga menjadi sahabat bagi anak.
Sering terjadi pada banyak keluarga kita, anak belajar segala sesuatu dari orang lain, orang tua ayah temannya/ibunya, teman-temannya dan siapa pun bahkan lebih akrab dengan mereka. Sehingga kadang nilai-nilai yang teraerap anak tidak sesuai dengan nilai keluarga yang dianut karena latar belakang setiap orang berbeda.
Pernah kejadian seorang anak bertanya pada ibunya mengenai arti kata yang rasanya asing bagi dirinya, bingung menjelaskan bagaimana akhirnya ayahnya menjelaskan dengan bahasa biologi anatomi tubuh manusia. Proses bagaimana bertemunya kelamin laki-laki dan kelamin perempuan, sampai pada keluarnya sperma sampai pada pembuahan dan detail lain. Wah si anak langsung merah wajahnya!, malu karena pertanyaannya. Kacau nih, berabe gue. Ya, kata-kata ini didapatkan dari orang lain, yaitu orang tua temannya. Buset dah... malu gua
Maka penting menjadi sahabat yang paling dekat bagi anak sehingga anak tidak sungkan dan main rahasiaan dengan orang tuanya dengan menghadapi segalanya. “Orang tuaku kaku, emosian, baperan, tidak mengerti keadaanku, maunya dia aja yang benar, ga bisa diharapkan, sibuk dengan dunianya, aku mana ada teman di rumah, enakan di sini sama kalian.”
Dunia remaja di mana anak mulai bimbang, emosi yang tidak stabil, masa puber, pencarian jati diri dan sebagainya. Misalnya saja dalam masa puber kadang anak merasa ketakutan, apa yang terjadi pada tubuhnya, normalkah dia dan berbagai ketakutan datang karena hal itu adalah pertama kalinya bagi dia. Orang tua harus menjadi sahabat bagi mereka.
***
Sekian tulisan ini, kiranya menginspirasi para orang tua agar boleh lebih bijak lagi dalam mengasuh anaknya. Penulis tidak lebih baik dari bapak ibu, kita masih sama-sama belajar dan saling berbagi.
Dan untuk menutup tulisan ini penulis memasukkan nasihat bijak dari seorang pujangga.
"Lewat engkau mereka dilahirkan, namun bukan dari engkau. Meski mereka ada bersamamu namun mereka bukan hakmu. Berikan kasih sayang tapi bukan paksakan kehendakmu. Engkau bisa memberi tempat bagi raganya, tapi tidak untuk jiwanya"
salam hari ibu dan ayah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H