[caption caption="Ilustrasi - anak-anak (Shutterstock)"][/caption]Mungkin sudah banyak artikel berkaitan dengan judul di atas. Penulis hanya ingin berbagi dan melengkapi apa yang dirasa masih kurang.
Sebelum membaca tulisan di bawah, ijinkan penulis untuk minta maaf kepada bapak-ibu sekalian para orang tua atas tulisan ini karena sebenarnya penulis memang sengaja mencari-cari kesalahan bapak-ibu. Penulis tidak lebih baik dan tidak bermaksud untuk mengajari dan menggurui bapak ibu. Kiranya kesengajaan anak ini dapat diampuni. Anggap saja membaca tulisan ini sebagai evaluasi kerja “kalau bagus ya lanjut... kalau dak bagus ya di-reshufle."
Setiap orang memimpikan untuk dilahirkan dalam keluarga yang lengkap. Lengkap berarti memiliki ayah dan ibu termasuk juga saudara (kakak-adik). Akan tetapi, lengkap secara anggota saja tidaklah cukup. Sebagian mengatakan bahwa kita harus mempunyai orang tua yang kuat secara ekonomi, sebagian bilang orang tua juga harus berbakat, sebagian lagi berargumen otak yang pintar lebih diperlukan, harus sosial, harus ba bi bu be bo... yang lain bilang, “Lu banyak tuntutan ya, lu bisa apa memangnya? Jadi orang tua aja belom" skak mat!
Semua itu perlu, tapi bukan itu… Keluarga yang bahagia adalah keluarga yang sejahtera di mana hubungan antara anggota keluarga dapat terjalin dengan harmonis.
***
Saya punya teman-teman dengan latar belakang yang beragam. Sebagian kehidupannya dapat dikatakan telah sempurna menurut ukuran kebanyakan orang. Mereka menarik, anak orang kaya, ada yang pintar dan berbakat. Sebagian lagi sederhana, berprestasi, dan rendah hati. Apa yang kurang? Tidak ada, semua kebutuhan mereka tercukupi.
Walau kelihatan baik di luar, ternyata di dalamnya banyak didapati relasi antara orang tua dengan anak yang tidak terlalu baik. Ada masalah yang sepele, ada juga masalah yang rumit dan penuh pertimbangan, begitu juga ada yang kompleks dan terkadang sampai ekstrem. Tentunya tidak perlu penulis paparkan hal-hal jelek, kriminal dan sebagainya di sini.
Melihat masalah-masalah yang terjadi pasti timbul pertanyaan "mengapa hal tersebut bisa terjadi? Harusnya kan tidak terjadi karena semuanya cukup dan terpenuhi" Orang tua merasa telah memberikan yang terbaik bagi anak mereka, tetapi bagi anak hal itu tidak mereka butuhkan, anak merasa banyak tuntutan, orang tua egois, stres dan serasa aku bukan diriku.
Berikut 10 kesalahan orang tua dalam mengasuh anak yang penulis rasa harus disadari secepatnya.Â
1. Memenuhi semua keinginan anak
Harus dipisahkan antara mana yang namanya kebutuhan dan mana yang namanya keinginan. Si anak tidak dapat disalahkan dalam hal ini karena umumnya dia belum mengerti betul apa yang menjadi kebutuhannya. Orang tua sejak dini harus paham betul bagian ini dan paham saja tidak cukup, tapi harus dibarengi dengan berani ambil sikap yang bijaksana.