Apalagi kalau ternyata ada adek yang melihat kakak-abang dimarahi dalam kondisi itu, bukankah sang kakak-abang akan jadi bulan-bulanan sang adek?Mengolok dan menjadikan kakaknya sebagai lelucon adalah pasti, karena budaya kita itu penuh dengan pembullyan. Bukankah akan berpotensi menyebabkan perkelahian kakak-adik?
4. Memiliki harapan terlalu tinggi
Tidak ada salahnya menginginkan orang yang dikasihi itu menjadi pribadi yang baik. Semua orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang saleh, berprestasi, sukses, dan menjadi orang yang namanya terkemuka. Maka dari itu, orang tua berusaha mewujudkan cita-cita dan harapannya kepada anaknya dengan memastikan masa depan anaknya cerah.
Tapi yang terjadi adalah anak merasakan beban yang sangat berat. Tuntutan demi tuntutan yang berbuah stres, depresi, dan dalam emosi yang tidak stabil, maka bunuh diri, cari perhatian, ngobat atau pelarian lain pun diambil. Orang tua boleh berharap namun alangkah baiknya selaras dengan minat dan bakat anak, tidak memaksakan kehendak diri pada anak dikarenakan ada pengejaran yang tidak tercapai pada dirinya sewaktu dulu. Dukungan adalah angin segar bagi anak.
5. Tidak mempraktikkan apa yang dilarang
Ada pepatah "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". entah dari mana pepatah itu. Pepatah yang diamini pasti jadi kenyataan. Kalau pohonnya bagus pasti buahnya bagus.
Orang tua jika ingin anaknya mempraktikkan hal-hal bagus, harus memberi contoh bagus. Misalnya jika melarang anaknya yang masih SD jajan, dirinya harus juga tidak jajan sehingga anak dapat mencontohi teladan orang tuanya. Orang tua yang menghendaki anaknya untuk bangun pagi, dirinya sendirI harus juga bangun pagi, jangan molor.
Maka jangan salahkan bila anak tidak menjadi pribadi yang baik karena anda lah orang yang berperan dalam mendidik dia, paham? Suatu pagi seorang bapak berkata pada anaknya yang sulung “Nak, kalau Bapak korupsi, gantung saja Bapak di Monas!” eh eh, tahu-tahunya Bapak korupsi. contoh bapak yang tidak baik. Ckckckc...
6 .Tidak menepati janji
Berjanji adalah kelanjutan daripada poin kelima. Apa jadinya apabila anda selalu janji-janji dan janji, tapi tidak ada satu pun janji anda yang terealisasikan? Tidak ada yang akan percaya kepada anda, termasuk anak anda! Ada baiknya apabila janji yang telah diucapkan kepada anak itu ternyata tidak bisa dipenuhi karena satu dan lain hal, lebih baik mengadakan pembicaraan empat mata dengan si anak. Jelaskan apa yang sesungguhnya terjadi sehingga anda tidak bisa memenuhi janji itu. Datangi anak lebih dulu, jangan sampai anak menagih janjinya. Saya yakin anak akan mengerti dan kalian bersama akan dapat solusi "Kalau hanya ngomong, Beo juga bisa!"
7. Tidak mendengarkan apa yang dikatakan anak