Setiap orang pernah mengalami yang namanya dicuekin, terus apa rasanya, berkesan? Tahu sendirilah ya.
Begitu yang anda rasakan seperti itu jugalah perasaan anak anda. Anak butuh didengarkan, diperhatikan, dan diberi apresiasi. Saya dapat yakinkan bahwa saya pasti dapat sebutan kurang ajar, tidak sopan, tidak beretika kepada orang yang lebih tua bila saya tidak memperhatikan disaat mereka berbicara khususnya bapak-ibu disaat anda berbicara kepada saya. Jangan lupakan bahwa anda juga seperti saya, anda juga kurang etika, tidak sopan dan malah kurang ajar karena kan anda lebih tua harusnya anda lebih bisa beri contoh "Jadilah pendengar yang baik, meskipun yang berkata-kata itu bocah".
8. Membanding-bandingkan
Melukai seseorang tidak perlu dengan perbuatan fisik, tidak perlu dengan perkataan kasar, cukup dengan membanding-bandingkan saja antara seorang dengan seorang lainnya.
“Adek lebih pintar ya dari abang. Abang ternyata bodoh! Tidak lebih pintar dari adek.” Contoh orang tua yang dengan kata-katanya membunuh karakter anak. Orang tua harus paham bahwa anak itu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apabila abang dalam prestasi akademik sangat kurang, bukan berarti dia bodoh, tapi memang passion-nya bukan di situ. Bisa jadi dia adalah seorang yang berbakat di bidang seni, seorang atlet atau seorang dengan keahlian lainnya yang jelas tidak di bidang akademik.
Orang tua yang sadar akan hal ini harus mendukung, bukan malah membunuh karakter! "Kamu aja aku bandingkan sama tetangga pasti marah. aku bilang belajar gih sama orang sebelah... mereka bagus cara mendidik anaknya! Lalu akunya diusir disuruh pindah ke sebelah jadi anak tetangga, bagaimana sih...."
9. Overprotective
Dalam dunia berpacaran dikenal istilah pacarku overprotective, melarang ini-itu seperti kau sudah menjadi milikku saja! Tanpa disadari orang tua juga banyak yang overprotective, melarang semua apa yang menjadi hak anaknya. Selalu mengaitkan pengalaman pribadinya kepada anaknya. Kepahitan dan kegagalannya terlalu dilebih-lebihkan seperti pasti akan menimpa anaknya saja, padahal nasib dan jalan hidup setiap orang berbeda.
Ada kejadian dimana seorang ibu yang kepahitan akibat diselingkuhi oleh suaminya. Dia ditinggalkan, tidak dinafkahi dan harus merawat dan membesarkan seorang anak perempuannya sendiri. Singkat cerita anak perempuan ini tumbuh menjadi seorang remaja cantik, tetapi tidak pernah punya teman laki-laki, selidik punya selidik rupanya dia dilarang berdekat-dekatan dengan laki-laki oleh ibunya dengan alasan laki-laki itu tidak baik, menjalin hubungan hanya boleh pada sesama perempuan. Wah mengarah ke LGBT kan... emang sakit nih ibu
Niatnya baik, tapi pemikirannya seperti katak dalam tempurung, tidak melihat bahwa dunia telah berubah.
10. Tidak menjadi sahabat