Mohon tunggu...
Hendry Syafaruddin
Hendry Syafaruddin Mohon Tunggu... Konsultan - sosial budaya

pemerhati sosial dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjaga Ingatan (1) Selat Capalulu Saksi Bisu Dedikasimu...

27 September 2016   14:04 Diperbarui: 27 September 2016   14:26 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “Kami menunggu sejenak, berharap laut akan tenang. Namun setelah lebih satu jam menunggu, malah gelombang semakin tinggi”

Khawatir karena sore mulai beranjak, akhirnya mereka bertiga melompat dan berenang sekuat tenaga menggapai bibir pantai.

 “Kami putuskan untuk melompat dan berenang ke pantai, jika tetap di longboatbisalebih berisiko lagi, karena hari semakin gelap, gelombang laut dan ombak yang tinggi bisa membalikkan boat kami”

Sungguh luar biasa. Mereka mempertaruhkan nyawa berenang melawan gelombang yang siap menenggelamkannya. Manun gelombang besar itu ternyata tak menyurutkan semangat mereka untuk hadir di tengah masyarakat desa, mendampingi dan bekerja bersama di desa-desa pesisir itu.

“Ombak dan gelombang besar itu kadang juga membuat kami takut. Tapi kami berusaha untuk hadir ditengah masyarakat, memfasilitasi dan bekerja bersama mereka”

Begitulah hari-hari yang dilalui Rais bersama rekannya, setiapkali berkunjung ke desa-desa bagian Selatan Pulau Mangoli dan Pulau Taliabu, gelombang dan ombak besar itu kerap menghadang perjalanannya.

Sejak beberapa bulan yang lalu, Rais Hi Abd. Aziz tingal sendiri. Ia tidak lagi ditemani 2 rekannya itu, karena tidak tahan dengan kondisi geografis wilayah kepulauan ini Ruslan Duwila mengundurkan diri, sementara Lutfi Saomoe direlokasi ke kecamatan lain.

Kesendirian ditinggal 2 rekannya itu tidak membuat Rais berputus asa. Secara berkala bersama pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Mangoli Barat, ia tetap memfasilitasi masyarakat di desa-desa pesisir itu. UPK  adalah unit kerja yang pengurusnya dipilih oleh masyarakat yang bertanggungjawab mengelola kegiatan PPK di tingkat kecamatan.  

-----------------

Rais Hi. Abd. Aziz (kiri) bersama salah seorang aparat Desa Dofa (kanan) | Dok Pri
Rais Hi. Abd. Aziz (kiri) bersama salah seorang aparat Desa Dofa (kanan) | Dok Pri
Demikian pula kisah Rais Hi. Abd. Aziz memfasilitasi masyarakat desa sekaligus mendampingi pengurus UPK menyalurkan dana PPK untuk membiayai pembangunan di Desa Wailab dan Desa Waikafia, yang berada di Selatan Pulau Taliabu dan Pulau Mangoli.

Tidak mudah mencapai kedua desa ini. jika mengunakan jalur yang paling cepat adalah melalui Selat Capalulu, namun sangat berisiko. Sementara  jalan alternatif yang aman melalui Desa Modapia tapi perjalanan lebih jauh dan waktunya lebih lama. Akhirnya Rais Hi.Abd Aziz dkk memutuskan menempuh jalan lebih aman melalui Desa Modapia meski lebih jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun