Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengerikan! Desakan Ekonomi Jadi Faktor Utama Jual Beli Organ Manusia

13 Januari 2023   00:09 Diperbarui: 13 Januari 2023   00:15 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:https://pixabay.com/

Kasus ini kemudian menjadi berita internasional setelah  Kepolisian Federal Brasil menangkap Helder Binda Pimenta yang merupakan seorang profesor sekaligus koordinator Laboratorium Anatomi Manusia di Fakultas Kesehatan Universidade do Estado do Amazonas (UEA).Profesor Helder ditangkap mengirim paket berisi organ-organ tubuh manusia yang diduga dipesan Arnold.

Sebenarnya, fenomena jual beli organ manusia bukanlah suatu hal yang baru di pasar gelap. Ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan masyarakat miskin untuk menjual organ tubuh mereka lantaran terdesak masalah ekonomi. Penjualan organ tubuh manusia biasanya dilakukan lintas negara.

Laporan Global Financial Integrity (GFI) pada 2017, mengungkapkan fakta bahwasannya organ tubuh memang sudah menjadi komoditas yang diperjualbelikan secara ilegal.

Setiap tahunnya, ada 12 ribu organ tubuh manusia diperdagangkan dengan total transaksi yang fantastis sebesar USD 840 juta hingga USD 1,7 miliar.

Umumnya, organ yang diperjualbelikan terdiri atas lima organ yakni ginjal, lever, jantung, paru-paru dan pankreas. Untuk ginjal saja setiap tahun dikirakan ada 7.995 ginjal manusia diperdagangkan secara ilegal dengan harga USD 50-120 ribu per buah.

Sedangkan organ lever diperdagangkan sebanyak 2.615 buah setiap tahun dengan kisaran harga USD 99-145 ribu per buah. Kemudian jantung diperkirakan diperjualbelikan sebanyak 654 buah per tahun dengan harga kisaran USD 130-290 ribu per buah.

Pakistan, India, Afrika Selatan, Filipina, Israel, Kolombia, wilayah Balkan, Turki, Eropa Timur, AS, Inggris, Makedonia dan Kanada merupakan negara yang sering kali terjadi kasus-kasus perdagangan organ tubuh manusia secara ilegal.

Oknum dibalik kasus perdagangan organ manusia sebenarnya memiliki peranan masing-masing. Di mana ada pemasok, penerima, makelar, tim transplantasi dan para oknum di sektor pelayanan publik.

Pemasok merupakan orang yang menyediakan organ yang ingin dijual. Biasanya mereka berasal dari negara berkembang yang miskin dan tidak berpendidikan. Organ yang disediakan pemasok kemudian diserahkan ke penerima. Mereka biasanya berasal dari negara maju.

Lalu, di balik itu ada makelar yang merupakan individu untuk merekrut pemasok, penerima dan petugas media yang bekerja sebagai tim transplantasi. Oknum-oknum tersebut merupakan sindikat kecil yang bekerja secara diam-diam.

Setelah itu, tim transplantasi yang terdiri atas ahli bedah, ahli anestesi dan perawat bertugas menentukkan kecocokan kebutuhan organ dari pemasok kepada penerima serta melakukan transplantasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun