Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Bersalju

8 Mei 2023   07:51 Diperbarui: 14 Juni 2023   05:47 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih tetap memancar

Tidak akan kubiarkan mereka redup

Tiba2 kertas kumal itu di perciki dua tetes air mata.Eh, Budi nangis......!!!!

Dia berbalik lagi kearah jendela.Pemandangan di luar masih kelabu.Angin tambah kencang menerpa  kaca jendela.Serpihan2 salju juga banyak menempel disana.Di saat dia akan berlalu,sempat dia lihat sebuah payung merah melintas pelan menyeberangi jalan.

Ini membuatnya tersenyum kecil.Mengingatkan satu sore menemani dokter Chen pulang kerumah menggunakan  sebuah payung ber warna merah.Karena payungnya  kecil, mereka berjalan saling merapat  membuat  jantungnya berdegup keras.Dan disaat teman wanitanya pamit, dia sudah tak tahan lagi  hingga memeluk dan menciumnya  dengan cepat.

Tak disangka bibir Budipun di lumat sebentar lalu di lepas perlahan membuatnya terasa melayang ke langit ke tujuh belas.Dia pandangi terus karibnya yang ber-lari2 kecil  memasuki hall lebar.Setelah itu dia berlari keluar gedung di tengah hujan lebat lalu berjingkrak ke girangan.Payungnya pun dia tidak hiraukan melayang di terjang angin keras.

Seketika terbesit senyum lebar di wajah Budi mengingat moment itu.

"Puji Tuhan.Terima kasih dr.Chen.Kau telah mengobati batin dan jasmaniku.Libidoku ternyata  masih bagus.Syukur belum  terjangkit penyakit B.M.W (Burungnya Menneng Wae)

Senyum Budi semakin  lebar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun