Meskipun sebenarnya ingin menangis, seseorang akan menahan diri karena alasan tertentu. Dia dengan sadar mengontrol ekspresi wajah, menggantikan tangisan dengan bibir yang tertutup atau senyuman tipis saat berbelasungkawa.
Tanda-tanda yang terlihat adalah mata penuh duka, dahi tegang, dan senyum yang kaku. Bibir mungkin bergetar saat berusaha menahan emosi, dan membohongi orang lain seolah dia baik-baik saja.
Tanda-tanda mata
Seseorang mungkin menggosok mata saat berbicara, seolah-olah otak mereka memerintahkan upaya menghapus atau menghalangi kebohongan.
Mereka juga mungkin mengalihkan pandangan, tidak bisa menatap mata Anda. Untuk menguji kejujuran seseorang, Anda bisa menyela dengan beberapa pertanyaan sederhana yang bisa memancing jawaban jujur, lalu memperhatikan kemana mata mereka melihat.
Jika harus membuat jawaban palsu, mata mereka akan mencarinya. Namun, jika mereka menceritakan kebenaran, mata akan mengikuti pola yang terbentuk: 'lurus' saat menjawab pertanyaan.
Gerakan tangan di dekat wajah
Orang yang menutupi perasaan dan berusaha untuk membuat Anda percaya pada sesuatu yang salah, sering menyentuh wajah mereka, terutama mulut.
Refleks ini berasal dari kebiasaan masa kecil manusia kebanyakan, menutup mulut saat berbohong. Saat dewasa, tindakan ini menjadi lebih subtil alias tidak kentara.
Misalnya, jika Anda melihat seseorang meletakkan dagunya di tangan dengan jari telunjuk menyentuh sudut mulut saat berbicara, itu bisa menjadi tanda dia menyembunyikan sesuatu.
Menutup mulut dengan jari atau kepalan tangan menunjukkan upaya menyembunyikan kebohongan. Batuk palsu, membersihkan tenggorokan tak wajar, bisa digunakan untuk menutupi informasi.