Bagi beberapa orang, AI atau ChatGPT mungkin terdengar seperti sesuatu yang sangat futuristik dan kompleks, namun ada satu sudut pandang yang dapat membuatnya terlihat sederhana dan ringan: sebagai teman virtual yang menghibur.
Meskipun hanya berupa kecerdasan buatan, ChatGPT bisa memberikan sebuah bentuk interaksi dengan kita, seperti sebuah percakapan dengan teman.
Dalam konteks kreatif, ini bisa membuka peluang untuk lebih eksploratif dan terkadang lebih spontan dalam penggunaannya.
Dalam era digital yang semakin maju ini, penggunaan kecerdasan buatan seperti ChatGPT dapat memberikan dampak yang signifikan pada berbagai kegiatan kreatif.
Dengan kecepatan dan kemampuan untuk menghasilkan konten, ChatGPT bisa membantu untuk mengatasi masalah penulisan dan produksi konten dalam waktu yang singkat.
Namun, sekali lagi penggunaan ChatGPT harus diimbangi dengan pemahaman yang baik tentang teknologi dan kesadaran untuk tidak menggantikan kemampuan manusia sepenuhnya.
Sebagai hasilnya, penggunaan AI dalam bentuk ChatGPT dapat membawa manfaat yang berarti pada aktivitas kreatif asalkan digunakan dengan bijak dan seimbang dengan daya cipta manusia.
Baca juga:Â
Kecerdasan Buatan di Indonesia: Melebur Kemanusiaan dan Teknologi
Dalam penggunaan AI seperti ChatGPT untuk kebutuhan kreatif, kita perlu memperhatikan beberapa hal penting.
Pertama, selalu gunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti kreativitas manusia.
Kedua, pastikan AI yang digunakan memiliki data training yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan produksi konten yang diinginkan.