Bung Hatta mendeskripsikan perjuangannya melalui buku Demokrasi Kita, yang diterbitkan pada tahun 1960.
3. Sutan Syahrir
Sebagai seorang intelektual muda, kiprah Sutan Syahrir dalam urusan politik diplomasi tidaklah main-main. Sama halnya dengan Moh. Hatta, Sutan Syahrir adalah salah satu tokoh penggerak Perhimpunan Indonesia.
Selain itu, ia adalah tokoh dibalik pendirian PNI-Baru usai pembubaran PNI karena faktor internal. Di usia 23 tahun, kiprahnya di dunia politik semakin matang, karena berhasil menghimpun semangat anti kolonialisme di kalangan rakyat jelata.
Pada usia 27 tahun, ia pun merasakan hidup sebagai tahanan bersama Moh. Hatta di Boeven Digul, Papua. Hingga memasuki masa kemerdekaan, Sutan Syahrir pernah menjabat sebagai Perdana Menteri termuda dengan usia 36 tahun.
Karya yang fenomenal Sutan Syahrir selama masa kemerdekaan dituliskannya pada sebuah pamflet, Perjuangan Kita, bulan Oktober 1945.
4. Bung Tomo/Soetomo
Siapa yang tak kenal dengan tokoh satu ini? Seorang pejuang yang tenar kala pertempuran 10 November 1945 di Surabaya meletus. Bung Tomo, dikenal sebagai seorang pemuda yang memiliki tekad perjuangan tinggi. Dimana usianya kala itu adalah 25 tahun.
Bung Tomo berhasil mengorganisasi banyak pejuang di sekitar Surabaya, untuk menggempur Sekutu yang datang bersama Belanda. Barisan Pemberontakan Republik Indonesia (BPRI) menjadi pasukan utamanya selama masa mempertahankan kemerdekaan.
Pada medio 1955, Bung Tomo pun didaulat sebagai Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang. Walau dikemudian hari, kiprahnya di arena politik tidak segemilang kala bertempur di medan pertempuran.
5. S.K. Trimurti