3. Dianjurkan melihat orang yang akan dipinangnya.
Mughirah bin Syu’bah رضي الله عنه berkata:
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ لَهُ امْرَأَةً أَخْطُبُهَا فَقَالَ اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ يُؤْدَمَ بَيْنَكُمَا
“Aku mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم lalu aku menceritakan kepada beliau tentang wanita yang ingin aku lamar. Beliau berkata, ‘Pergi dan lihatlah wanita itu, karena yang demikian itu bisa lebih mengekalkan cinta kalian berdua.” (HR. Ibnu Majah no. 1856 Maktabah Syamilah)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إذَا خَطَبَ أَحَدُكُمْ الْمَرْأَةَ فَإِنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى مَا يَدْعُوهُ إِلَى نِكَاحِهَا فَلْيَفْعَلْ
“Jika salah seorang dari kalian meminang seorang wanita, bila ia bisa melihat hal-hal yang menariknya untuk menikahinya maka lakukanlah.”
Jabir bin Abdillah رضي الله عنه berkata:
فَخَطَبْتُ جَارِيَةً فَكُنْتُ أَتَخَبَّأُ لَهَا حَتَّى رَأَيْتُ مِنْهَا مَا دَعَانِي إِلَى نِكَاحِهَا وَتَزَوُّجِهَا فَتَزَوَّجْتُهَا
“Akupun melamar seorang wanita. Aku sembunyi-sembunyi melihatnya hingga aku bisa melihat darinya sesuatu yang menarikku untuk menikahinya maka aku pun menikahinya.” (HR. Abu Daud no. 1783 Maktabah Syamilah)
Hadits di atas menunjukkan bolehnya seseorang melihat orang yang akan dipinangnya tanpa sepengetahuannya. Tapi… tentunya itu untuk tujuan menikah. Bukan untuk iseng!