Mohon tunggu...
hendra tirta
hendra tirta Mohon Tunggu... Lainnya - s

s

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Jarak Jauh di Daerah Pelosok Indonesia

29 Desember 2020   17:37 Diperbarui: 29 Desember 2020   17:57 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pendapat saya kinerja dari Kemendikbud ini sendiri sudah sangat maksimal dan terarah. Bantuan demi bantuan pun berdatangan seiring berjalanannya waktu. Walaupun membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mendapatkan bantuan setidaknya Kemendikbud tau apa yang menjadi prioritasnya dan kinerjanya terlihat terjadwal dan terarah.

Kemendikbud pun berbicara langsung secara daring dengan 50 murid yang berasal dari daerah terpencil, kepulauan, daerah tertinggal dan murid dengan disabilitas. Para siswa memberikan masukan tentang proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Pak Nadiem selaku menteri pendidikan dan kebudayaan itu pun merasa senang telah dapat berdialog serta mendengar cerita dan gagasan kreatif dari adik-adik murid.

Dialog itu pun dilakukan kurang lebih tanggal 19 Juni 2020 yang berarti kurang lebih 2 bulan lebih setelah diumumkannya lockdown di Indonesia, yang berarti menurut saya tergolong cepat untuk segera merangkul daerah-daerah yang berpotensi sulit untuk melakukan pembelajaran jarak jauh ini.

Tetapi ada juga alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dinilai belum efektik menjangkau siswa dan mahasiswa dalam PJJ, dukungan dan pendampingan orang tua serta guru belum maksimal, tugas yang terlalu berat tanpa bimbingan guru, termasuk beban ganda di rumah khususnya bagi anak perempuan.

Menurut kesimpulan saya bahwa kembali lagi bahwa keadaan pandemi ini membuat semua fokus terpecah belah, kita hanya dapat menelan pil pahit berkali-kali dan menerima kenyataan bahwa keadaan pandemi ini lebih buruk dari yang dibayangkan. Banyaknya orang yang terjangkit virus ini membuat gerak-gerik setiap orang menjadi terbatas.

Bantuan datang terlambat, kita tak bisa berkutat, dan peraturan yang ketat menjadi alasan utama kita tidak berbuat banyak. Salah satu cara untuk keluar dari segala permasalahan ini adalah dengan peduli dengan keadaan sekitar. Bantuan tidak melulu harus bersentuhan, melakukan kontak secara langsung, dan bertatap muka.

Setelah keadaan kita sudah berangsur membaik alangkah baiknya untuk memperhatikan keadaan sekitar, ketika keadaan sekitar sudah membaik alangkah baiknya untuk memperhatikan keadaan orang lain yang sedang dalam keadaan yang sulit. Mencoba untuk memberi perhatian kepada teman-teman kita di pelosok daerah sana.

Bantuan tidak melulu soal materi, dengan menyuarakan dan menerapkan untuk menjaga kebersihan dan menaati kebersihan pun secara langsung menbantu mereka, menurut saya dengan mengurangnya orang yang terinfeksi bantuan pun akan lebih mudah berjalan tanpa terganggu oleh daerah daerah kota yang di lockdown sehingga gerak gerik bantuan pun akan terhambat.  dan merasa terlambat dalam menyuarakan, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun