Mohon tunggu...
hendra tirta
hendra tirta Mohon Tunggu... Lainnya - s

s

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Jarak Jauh di Daerah Pelosok Indonesia

29 Desember 2020   17:37 Diperbarui: 29 Desember 2020   17:57 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah selanjutnya bagi orang yang tinggal di daerah adalah kurangnya sinyal untuk berkomunikasi, hal ini sangat mengganggu para pelajar sehingga mereka diceritakan harus pergi mencari tempat yang memiliki sinyal yang bagus, seperti diatas bukit itupun hasil sinyalnya tidak maksimal.

Dan yang terakhir adalah aliran listrik sering putus, permasalahan terakhir ini, sering dialami masyarakat di daerah. Terputusnya aliran listrik mengakibatkan tidak hanya aliran listrik saja yang hilang, tetapi jaringan internet pun ikut hilang.

Terkadang ketika pembelajaran sedang dilaksanakan, tiba-tiba aliran listrik mati inipun dapat mengganggu para siswa untuk menjalankan kegiatan pembelajaran melalui daring.

Menurut saya ketika masalah-masalah yang seperti saya katakan di atas sudah terjadi, maka menurut saya solusi yang diambil semestinya adalah pemasangan wifi pada setiap RT maupun RW untuk menunjang para siswa untuk lebih mudah belajar secara daring.

Perbanyak juga pembelajaran melalui pembuatan video dan tidak difokuskan untuk panggilan video saja, dan menekankan pada orang tua siswa untuk membimbing anaknya ketika pembelajaran sudah dimulai, dikarenakan menurut saya pembelajaran tatap muka melalui daring lebih dari 40 menit sudah membuat pelajar merasa resah dan bosan.

Maka kehadiran orang tua di sini adalah untuk membimbing siswa tersebut, dan ini berlaku untuk para siswa sekolah dasar saja. sedangkan untuk jenjang sekolah menengah dan akhir lebih baik banyak interaksi agar siswa tetap terjaga dalam pembelajaran secara daring.

Menurut saya pandemi ini juga memecah belah fokus para orang tua di daerah sana untuk fokus pada pendidikan anaknya. Terganggunya ekonomi setiap keluarga membuat mereka harus mencari jalan keluar untuk memulihkan ekonominya dan harus menentukan prioritasnya.

Di keadaan yang terjadi seperti demikian membuat saya berpikir bahwa tidak ada waktu untuk memikirkan perlengkapan untuk belajar anak seperti memiliki HP dan sebagainya, maka menurut saya jalan keluar yang terbaik adalah untuk belajar secara mandiri dirumah, tugas tugas diberikan oleh guru dikirim melalui pesan HP.

Ketika keadaan sudah mulai membaik maka pemerintah juga harus memberi perhatian terhadap daerah-daerah yang memiliki keterbatasaan untuk menggunakan pembelajaran via daring tersebut. Media harus mulai memberitakan sedikit demi sedikit agar banyak orang-orang yang memberi perhatian dan ikut membantu walaupun dengan perlahan.

Karena menurut saya jika tidak ada yang memberikan bantuan sama sekali maka daerah tersebut perlahan berjalan menuju jalan buntu dalam pembelajaran daring, jika tidak ada bantuan sama sekali maka jalan satu satunya adalah tatap muka, dikarenakan gawai yang diperlukan itu tidaklah murah bagi mereka dan mereka pun mempunyai prioritas yang lebih penting dari membeli gawai untuk belajar secara daring tersebut.

Tapi menurut sepengetahuan saya, masih banyak orang-orang di daerah yang tidak terlalu memperdulikan pendidikan, bukan karena pendidikan tidak penting, melainkan susahnya perekonomian keluarga tersebut yang memaksa mereka memprioritaskan untuk mencari nafkah untuk bertahan hidup, maka ini juga akan berdampak pada pembelajaran daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun