2. Buat Pendamping
Jika mengenal orang yang mengalami kasus pelecehan seksual, tahan diri untuk tidak membuatnya makin tertekan. Bantulah ia dalam menghadapi masa-masa yang sulit baginya.
Penyintas yang cenderung dipersalahkan membuatnya malah tak bisa membuka diri alias bungkam. Sebab sama saja itu seperti hukuman tambahan orang yang sudah terhukum.
Membantu secara moril (dan spiritual), setidaknya akan mampu membuat penyintas lebih tegar. Mampu membuat keputusan yang lebih baik untuk hari-hari ke depannya. Secara psikis, hal ini membuatnya lebih nyaman dan ada yang melindungi (mendukungnya).
3. Buat Semua
Buat yang ‘masih aman’, jangan pernah membuka celah bagi pelaku melakukan pelecehan seksual. Secara tegas, lakukan ‘perlawanan. Misalnya dengan mengatakan, “Saya tidak nyaman, berhenti melakukan itu, saya akan laporkan ini, ...”
Buat semua, hargai setiap orang, sama seperti kita juga ingin dihargai. Jangan pernah melakukan pelecehan seksual kepada orang lain, meskipun itu bermotif sekadar candaan belaka.
Ingat adagium yang berlaku dalam dunia hukum, “Adanya kejahatan bermula dari timbulnya niat dan kesempatan.” Waspadalah... waspadalah....
16 Juni 2021
Hendra Setiawan
*) Sumber bacaan: halodoc, sehatq, klikdokter