Mohon tunggu...
Shinta Septiananda
Shinta Septiananda Mohon Tunggu... Novelis - Sarjana Kesehatan Masyarakat

Anastasya Cornelia Shinta Septiananda, merupakan salah satu penulis dan juga konten kreator kelahiran Jakarta 07 September 1996. Penyuka nasi goreng pinggir jalan, matchalatte, makanan jepang, pecinta hewan reptile juga penikmat alam, petrikor, senja dan benda-benda langit di malam hari. Yang berangkat dari penulis wattpad pada tahun 2018 hingga terus mengembangkan kemampuannya dalam menulis cerita dengan mengikuti berbagai lomba tingkat nasional dan masuk ke dalam kategori penulis terbaik versi Ruang Kreasi dan Rindu Nulis, bahkan dirinya telah menerbitkan salah satu karyanya yaitu Catatan Tentang Dia ke dalam versi cetak di bawah penerbit Guepedia. Meskipun bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat, ia tidak ingin berhenti dan membatasi dirinya untuk berkespresi, mengeksplorasi dan juga mewujudkan impian masa kecilnya. Salah satunya adalah menjadi seorang penulis. Ia juga banyak mengoleksi buku-buku untuk menambah wawasan serta mencari banyak referensi yang dapat dijadikan sebagai inspirasi. Seperti karya-karya dari penulis terkenal; Mary Shelley, JK. Rowling, Stephen Mayor, Meg Cabot, Rhonda Byrne dll.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Lady Heloise

4 Januari 2023   17:04 Diperbarui: 5 Januari 2023   12:12 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Louis mengendurkan cengkramannya, ia menjerit pilu menyaksikan kedua orang yang paling ia cintai tersiksa dengan sadis di depan matanya. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Joseph yang menghunuskan belatinya tepat di dada Louis.

"Tidaaaaaak!!! Yang Muliaaaaa!!!" Teriak Elisabeth histeris, yang melihat suaminya dilenyapkan.

"Ayaaaaaahhhh" Jerit Marquoes yang melihat Ayahnya tewas ditangan mantan penasihat keluarga kerajaan.

Elisabeth menjadi sangat murka, ia mengucapkan mantra-mantra terlarang dan mengutuk keturunan Joseph menjadi seorang immortal berhati iblis, yang haus akan darah hingga tak segan untuk menghabisi dirinya beserta keluarga Joseph yang lainnya. 

Akan tetapi kutukan itu hanya bisa di cabut oleh Elisabeth sendiri dan tentu saja keturunan Elisabeth "Aku mengutuk keturunan perempuanmu menjadi makhluk abadi berhati Iblis yang haus akan darah, Joseph. Kau akan membayarnya! Hanya aku dan keturunan ku lah yang dapat mencabut kutukan itu" 

Suara Elisabeth menggema sampai sudut kota, ratusan gagak berterbangan di sekitar kerajaan diikuti tiupan angin yang tak biasa, beserta awan kelabu menutupi kota tersebut, seakaan menerima permohonan sang Ratu sebelum api besar berwarna merah yang membubung tinggi hampir mencapai langit menjilat dirinya hingga kematian dengan senang hati menciumnya. 

"Bunuh sang Pangeran !!!" Perintah Joseph tegas pada sang Algojo. Kemudian terdengar tebasan dari pedang milik sang Algojo. 

Selesai melakukan tugasnya, Algojo tersebut melemparkan jasad Pangeran keperapian. Seketika lidah api berwarna biru menyalak-nyalak tinggi sebelum akhirnya lenyap menjadi asap kelabu.

1705

Gema lonceng kapel gereja berdengung beberapa kali disekitaran kota Boston, menandakan upacara atau perayaan-perayaan besar sedang berlangsung. 

Beberapa kerumunan berjubah merah memenuhi sudut kota, untuk mengikuti upacara yang sudah ada sejak empat abad lalu semenjak kutukan Ratu Elisabeth melingkupi kota ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun