Mohon tunggu...
Helga Evlin Zendrato
Helga Evlin Zendrato Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta Tinta

Berlarilah yang kuat, setidaknya tetap berjalan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biskuit Rasa Krim Coklat

16 Juli 2020   16:00 Diperbarui: 16 Juli 2020   16:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya..."

Dini menggeleng-gelengkan kepala pantas saja bila semua pertanyaannya dijawab iya oleh Kokora. Laki-laki yang tidak pernah memiliki identitas yang pasti dimulut Dini. Aku menghampiri lemari es. 

Dini mendahuluiku dengan wajah lesu. Aku sudah menduga bahwa persediaan makanan yang dibagikan oleh pak RT tidak menunggu sebulan. Kokora sepupuku yang memiliki gangguan pendengaran menjadi urusan baru bagiku. 

"Din, boleh ke rumah pak RT?"

"Silahkan, kalau mau!"

"Maksudku, kamu yang ke sana..."

"Ya, gak mau."

Aku tidak menyangka perempuan yang sudah berusia 18 tahun ini selalu membantahku. Terlebih hak sulung di rumah seperti tiada berarti tanpa orang tua yang meyakinkan bahwa aku lebih tua darinya. Aku memutuskan untuk pergi ke rumah teman-teman sekolahku yang dulu. 

Sebenarnya niatku untuk menjemput segelas kopi dan sepiring gorengan yang disajikan untuk tamu. Di musim kemarau yang panjang penghasilanku merosot. Aku tidak seharusnya memutuskan untuk undur diri dari pekerjaan. 

Namun, kulit ditubuhku tidak tahan dengan hawa panas. Aku mengendarai sepeda dengan perasaan bersalah meninggalkan Dini kelaparan di rumah dengan Kokora. 

"Azsal"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun