Mohon tunggu...
Helen Tuhumury
Helen Tuhumury Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Quiet but an easy going person

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengolah Pangan atau Manfaat Fungsional Bahan Pangan: Antara Gaya Hidup Modern dan Keberlanjutan

20 Desember 2023   15:06 Diperbarui: 13 Maret 2024   11:08 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan bahan kimia dalam proses pengolahan pangan juga dapat mencemari lingkungan. Penggunaan pestisida dan herbisida dalam pertanian untuk bahan baku pangan dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air. Beberapa bahan kimia tersebut dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan tanah dan organisme hidup di dalamnya. 

Selain itu, limbah kimia dari industri pengolahan pangan dapat mencemari air limbah dan tanah, menyebabkan masalah lingkungan yang signifikan. Dampak negatif terhadap ekosistem juga bisa terjadi melalui perubahan pola konsumsi yang dihasilkan oleh industri pengolahan pangan. 

Permintaan massal terhadap bahan baku tertentu dapat menyebabkan overexploitasi sumber daya alam, seperti penangkapan berlebihan terhadap ikan di lautan atau deforestasi untuk memenuhi kebutuhan tanah pertanian. Hal ini dapat merusak keseimbangan ekosistem, menyebabkan hilangnya habitat, dan mengancam kelangsungan hidup spesies tertentu. Selain itu, pengolahan pangan dapat berkontribusi pada masalah limbah plastik. Kemasan plastik yang digunakan untuk melindungi dan mengemas produk makanan dapat menjadi sumber pencemaran plastik di lingkungan. 

Plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari laut, mengancam kehidupan laut, dan membentuk "pulau plastik" yang merusak ekosistem perairan. Contoh konkret lainnya adalah industri minyak kelapa sawit. Pengolahan kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit menyebabkan deforestasi dan kerusakan habitat di wilayah-wilayah tropis. Praktik ini dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, meningkatkan emisi gas rumah kaca, dan menyebabkan konflik sosial dengan masyarakat adat setempat.

Berpindah pada pilihan apakah mengedepankan manfaat fungsional pangan lebih baik daripada mengolah pangan, masih harus dipikirkan lebih mendalam mengenai apa argumen-argumen yang mendukung maupun tidak mendukung. Pertama-tama, memanfaatkan bahan pangan fungsional dapat membantu mempertahankan kandungan nutrisi alami dalam makanan. Beberapa bahan pangan fungsional, seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan buah-buahan, cenderung memiliki profil gizi yang kaya, termasuk serat, vitamin, dan mineral. 

Dengan memilih bahan-bahan ini sebagai komponen utama dalam pola makan, kita dapat memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi tetap memberikan manfaat gizi yang optimal. Contoh nyata adalah memilih sereal utuh sebagai sumber karbohidrat daripada sereal olahan. Sereal utuh, seperti oatmeal atau sereal gandum utuh, mengandung serat yang tinggi, vitamin B, dan mineral seperti zat besi dan magnesium. 

Dengan memilih sereal utuh, konsumen dapat mempertahankan manfaat nutrisi yang lebih lengkap dibandingkan dengan sereal yang telah diolah secara berlebihan, yang sering kali kehilangan sebagian besar serat dan nutrisi lainnya selama proses produksi. 

Bahan pangan fungsional juga dapat berperan dalam mendukung kesehatan organ tertentu atau mengurangi risiko penyakit kronis. Misalnya, buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan dapat membantu melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Dengan memasukkan berbagai buah dan sayuran berwarna dalam pola makan, kita dapat memanfaatkan sifat fungsional alami ini untuk mendukung kesehatan dan menjaga gizi yang optimal. 

Selain itu, memanfaatkan bahan pangan fungsional juga dapat melibatkan pemilihan sumber protein yang lebih sehat. Daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan produk kedelai adalah contoh sumber protein yang kaya akan nutrisi dan dapat menjadi bagian penting dari pola makan sehat. 

Dengan memilih sumber protein ini, kita dapat mempertahankan asupan protein yang cukup tanpa tambahan lemak jenuh yang berlebihan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Pentingnya memanfaatkan fungsionalitas bahan pangan juga terlihat dalam penggunaan rempah-rempah dan herba sebagai alternatif penyedap makanan. Rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan bawang putih tidak hanya memberikan rasa yang kaya, tetapi juga memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. 

Penggunaan rempah-rempah ini dapat meningkatkan citarasa makanan tanpa menambah garam atau gula berlebihan, yang sering kali dapat berkontribusi pada masalah kesehatan seperti hipertensi atau obesitas. Dalam industri pengolahan makanan, penggunaan bahan pangan fungsional juga dapat mempertahankan gizi alami. Sebagai contoh, menggunakan tepung gandum utuh dalam pembuatan roti daripada tepung yang telah diolah dapat meningkatkan kandungan serat, vitamin, dan mineral. Demikian pula, memilih produk susu yang tidak terlalu diproses dapat membantu mempertahankan nutrisi seperti kalsium dan vitamin D.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun