Mohon tunggu...
Helen Tuhumury
Helen Tuhumury Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Quiet but an easy going person

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengolah Pangan atau Manfaat Fungsional Bahan Pangan: Antara Gaya Hidup Modern dan Keberlanjutan

20 Desember 2023   15:06 Diperbarui: 13 Maret 2024   11:08 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aspek negatif dari proses pengolahan pangan juga perlu diperhatikan. Mengolah pangan seringkali menyebabkan kehilangan nutrisi yang signifikan, menjadi isu kesehatan yang patut diperhatikan. Proses-proses seperti pemanasan, pemrosesan panas, dan penyimpanan jangka panjang dapat merusak atau mengurangi kandungan nutrisi alami dalam makanan. 

Pertama-tama, pemanasan adalah salah satu tahapan dalam pengolahan pangan yang dapat menyebabkan kerugian nutrisi. Suhu tinggi yang digunakan dalam metode memasak, seperti memasak, mengukus, atau menggoreng, dapat merusak vitamin dan mineral yang peka terhadap panas. Sebagai contoh, vitamin C, yang umumnya ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran segar, dapat rusak dan hilang sebagian saat dipanaskan. Oleh karena itu, meskipun makanan yang dimasak mungkin tetap enak, namun kandungan nutrisinya bisa menurun. 

Proses pengawetan makanan juga dapat berdampak pada hilangnya nutrisi. Metode seperti pengeringan, pembekuan, dan pengalengan seringkali mengurangi kandungan nutrisi dalam makanan. Misalnya, sayuran yang dikeringkan mungkin kehilangan sebagian besar vitamin C dan beberapa nutrisi lainnya. Dalam hal pembekuan, walaupun makanan yang dibekukan sering tetap mempertahankan sebagian besar nutrisi, namun beberapa senyawa nutrisi bisa rusak selama proses pembekuan dan penyimpanan jangka panjang. 

Penting untuk mencatat bahwa pemrosesan pangan yang berlebihan atau berlangsung terlalu lama juga dapat mengakibatkan kehilangan nutrisi. Makanan yang disimpan dalam jangka waktu yang lama dapat mengalami degradasi nutrisi, terutama jika tidak disimpan dengan benar. 

Sebagai contoh, sereal yang diproses secara berlebihan dan disimpan dalam waktu yang lama dapat kehilangan sebagian besar vitamin dan mineral yang seharusnya hadir dalam bentuk aslinya. Contoh konkret lainnya terkait dengan pengolahan susu. 

Pemrosesan susu untuk menghasilkan produk susu seperti keju atau mentega dapat menghilangkan beberapa nutrisi penting. Sebagian besar kalsium dalam susu, misalnya, tetap ada dalam bentuk padat, seperti dalam keju, tetapi beberapa nutrisi lainnya, seperti vitamin B12 dan vitamin C, mungkin berkurang selama proses pengolahan.  

Selain itu, pengolahan pangan dapat menciptakan makanan yang lebih mudah dicerna, tetapi ini juga dapat berarti bahwa beberapa senyawa nutrisi yang seharusnya sulit dicerna oleh tubuh menjadi lebih sulit untuk diserap. Contohnya adalah proses penggilingan biji-bijian menjadi tepung putih yang halus, yang menghilangkan serat dan sejumlah nutrisi yang terkandung dalam lapisan luar biji-bijian.

Pengolahan pangan seringkali melibatkan penggunaan tambahan bahan kimia untuk berbagai tujuan, mulai dari pemanis, pengawet, hingga pewarna dan penyedap rasa. Meskipun bahan kimia ini dapat memberikan manfaat dalam mempertahankan kualitas dan keamanan pangan, namun ada argumen bahwa penggunaan bahan kimia dalam pengolahan pangan juga membawa risiko dan dampak negatif pada kesehatan konsumen. 

Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi argumen mendukung pandangan bahwa pengolahan pangan menyebabkan tambahan bahan kimia, serta memberikan contoh konkretnya. Salah satu alasan utama penggunaan bahan kimia dalam pengolahan pangan adalah untuk meningkatkan daya tahan dan masa simpan produk. 

Bahan pengawet seperti asam benzoat, natrium nitrat, atau propionat dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan kerusakan atau pembusukan pada makanan. 

Contohnya adalah penggunaan natrium benzoat dalam minuman ringan, yang membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan memastikan minuman tetap aman untuk dikonsumsi selama masa simpannya. Pemanis buatan adalah jenis tambahan bahan kimia yang umumnya digunakan dalam pengolahan pangan, terutama pada produk makanan dan minuman yang rendah kalori atau tanpa gula. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun