Mohon tunggu...
Helen Tuhumury
Helen Tuhumury Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Quiet but an easy going person

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Politik dan Makanan: Kisah Kompleks di Atas Meja Makan

21 November 2023   20:37 Diperbarui: 22 November 2023   08:00 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama bakal calon presiden makan siang bersama saat melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.(Hafidz Mubarak A)

Pesta makan dapat digunakan sebagai simbol untuk merepresentasikan dan memperkuat kekuasaan politik. Pemilihan jenis makanan, tempat pesta, dan cara penyajian semuanya dapat mencerminkan hierarki dan status sosial. 

Pemimpin negara sering menyelenggarakan makan malam kenegaraan sebagai wujud kekuasaan dan prestise. Menu mewah, perabotan mewah, dan undangan khusus semuanya menyiratkan tingkat kekuasaan dan pentingnya acara tersebut. Pesta makan dapat digunakan untuk memperkuat solidaritas dan loyalitas di antara kelompok politik tertentu. 

Mengundang sekutu atau pendukung dapat menjadi cara untuk membangun dan memelihara hubungan politik. Partai politik dapat menyelenggarakan pesta makan sebagai cara untuk merayakan kemenangan, membangun semangat solidaritas di antara anggota partai, dan memperkuat hubungan dalam lingkaran politik.

Pesta makan seringkali menjadi tempat di mana pertukaran informasi dan negosiasi politik terjadi. Informalitas acara ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih terbuka untuk diskusi. Pemimpin dari berbagai sektor atau negara dapat menyelenggarakan makan siang bersama sebagai platform untuk berbicara secara informal, bertukar ide, atau bahkan melakukan negosiasi.

Pemimpin politik dapat menggunakan pesta makan sebagai kesempatan untuk memperkuat citra publik mereka. Makanan yang disajikan, cara berinteraksi dengan tamu, dan suasana keseluruhan dapat memengaruhi persepsi publik. Pemimpin negara seringkali menyelenggarakan kunjungan resmi yang diakhiri dengan makan malam kenegaraan, yang tidak hanya mencerminkan keramahan, tetapi juga menciptakan citra kepemimpinan yang kuat.

Makanan di pesta sering digunakan untuk menegaskan identitas kultural atau nasional, yang dapat menjadi strategi politik untuk memperkuat rasa kebangsaan. Pemerintah dapat menyelenggarakan festival makanan tradisional sebagai bagian dari upaya untuk merayakan dan mempromosikan identitas kultural nasional.

Jenis makanan yang disajikan, kualitasnya, dan cara pelayanan dapat menjadi cara untuk menunjukkan kekuatan ekonomi dan status sosial. Dalam dunia bisnis dan politik, makan malam bisnis sering diadakan sebagai cara untuk membangun hubungan atau menjalin kemitraan. Pemilihan restoran mewah dan menu eksklusif dapat mencerminkan kekuatan ekonomi dan status.

Pesta makan tidak hanya merupakan kegiatan sosial atau kuliner, tetapi juga sebuah panggung di mana dinamika kekuasaan politik dapat terungkap. Simbolisme, representasi, dan interaksi di sekitar meja makan dapat mencerminkan, memperkuat, atau bahkan mengubah kekuasaan politik dalam konteks yang lebih luas.  

Apakah ini yang terjadi dalam acara makan siang bersama presiden Jokowi dengan tiga Capres? 

Semoga apa yang dikatakan dalam berita diawal tulisan ini bahwa Presiden  ingin memberikan pesan untuk menjaga pemilu 2024 ini supaya berjalan dengan damai dapat tercapai. Time will tell. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun