Permasalahan pengelolaan tenaga kependidikan merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah  rangkaian pendidikan. Tujuan manajemen tenaga kependidikan adalah untuk memberikan mereka kemampuan, dorongan, dan kreativitas untuk:
1. Mewujudkan sistem sekolah yang dapat mengatasi kekurangannya sendiri Secara terus menerus dan dinamis menyesuaikan program pendidikan sekolah dengan kebutuhan hidup (belajar) siswa dan persaingan masyarakat.
2. Menyelenggarakan fungsi efektifitas, efisiensi, dan pemerataan dengan meningkatkan produktivitas pendidikan Mengupayakan tercapainya keseimbangan dalam kehidupan organisasi dengan menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan sistem organisasi pendidikan.
3. Menumbuhkan suasana kerjasama dalam lembaga pendidikan sehingga untuk mendukung pengembangan profesional dan keterampilan teknis masing-masing pendidik.
Perencanaan Tenaga Kependidikan
Perencanaan tenaga kependidikan adalah suatu proses metodis dan rasional yang menjamin jumlah dan mutu tenaga kependidikan dalam berbagai formasi dan dalam jangka waktu tertentu secara akurat mencerminkan kemampuan organisasi pendidikan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Ada beberapa cara untuk merencanakan kebutuhan tenaga pendidik, seperti:
1. Master gauge, yaitu ramalan yang dibuat oleh tenaga ahli karena tenaga ahli tersebut dianggap memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap permintaan pekerjaan.
2. Perbandingan masa lalu, khususnya prediksi berdasarkan tren yang terjadi dalam tiga tahun terakhir Analisis tugas, atau mencari tahu berapa banyak orang yang dibutuhkan berdasarkan persyaratan pekerjaan.
3. Teknik korelasi adalah teknik yang menggunakan perhitungan korelasi statistik untuk menentukan kebutuhan seseorang, terutama yang terkait dengan pergantian pekerjaan, sumber daya keuangan, dan program yang ditetapkan.
4. Pemodelan, atau proses mencari tahu berapa banyak staf yang dibutuhkan berdasarkan bagaimana keputusan biasanya dibuat.
Pengadaan Tenaga Kependidikan