Kenyataannya, walau selama periode kepemimpinan Presiden Jokowi alokasi anggaran sudah diperbesar, kualitas pendidikan Indonesia masih kalah dari Vietnam.
Fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar seperti laboratorium bahasa dan komputer serta perpustakaan perlu ditingkatkan, terutama di daerah-daerah terpencil. Kemampuan bahasa Inggris dan teknologi informasi sangat diperlukan di zaman yang memasuki era Society 5.0 ini.Â
Pemerataan pembangunan infrastruktur juga perlu dipercepat agar tidak ada lagi kejadian siswa-siswi sekolah berjibaku menyeberangi sungai menuju sekolah.
Kesejahteraan guru juga perlu ditingkatkan agar profesi guru tidak dianggap sebelah mata. Untuk meningkatkan kualitas SDM guru, selain sertifikasi, pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi perlu diadakan secara berkala.Â
Seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi pendidikan guru juga perlu dievaluasi. Agak susah mengharapkan guru berkualitas jika standar seleksi awal saja jauh di bawah perguruan tinggi lain. Tentunya orang-orang akan tertarik memilih profesi guru jika pemerintah dapat menjamin kesejahteraan guru.
Dengan memfokuskan usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, diharapkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain sehingga kita tidak menjadi babu di negeri sendiri.
Referensi: [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H