Kelebihan
- Proses kerja yang efisien
- Manajemen krisis yang cepat
- Menjaga ketertiban & disiplin
- Target yang terfokus
- Peningkatan produktivitas
- Komunikasi yang jelas
Kekurangan
- Bisa menimbulkan upaya micromanaging
- Membuat pekerja merasa dipaksa bekerja dan menurunkan moral mereka
- Anggota yang tidak terlibat dalam decision making akan merasa kurang peduli dan bertanggung jawab atas pekerjaannya
- Memunculkan budaya "kerjakan saja, yang penting selesai"
- Berpotensi mematikan pemikiran kreatif dan peluang inovasi
- Berpeluang untuk menjadi kepemimpinan otoriter
Demokratis
Kepemimpinan demokratis melibatkan partisipasi anggota kelompok dalam pengambilan keputusan. Karena itu, democratic leadership juga disebut model kepemimpinan partisipatif.
Karakteristik gaya demokratis
Menerapkan pendekatan dua arah
Untuk membuat keputusan, pemimpin demokratis mendengar suara setiap orang di kelompok. Membuat keputusan berdasarkan etika moral, norma, dan nilai mereka, yang akan memengaruhi pandangan setiap anggota tim yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
Mendorong partisipasi dan keterlibatan
memberikan kesetaraan hak dalam menyampaikan pendapat, saran, dan kritik. Partisipasi kelompok merupakan bagian penting dalam proses itu sendiri, bukan pada hasilnya, partisipasi dan keterlibatan kelompok membuat keputusan yang diambil pemimpin menjadi keputusan bersama, bukan keputusan satu orang. Dengan demikian, tingkat penerimaan keputusan dan dukungan dari anggota tim juga lebih besar.
Menghargai ide dan kreativitas
keterbukaan terhadap ide dan kreativitas. Pemimpin menempatkan diri bukan sebagai orang yang paling benar membangun tim yang kuat, yang dapat diandalkan dalam proses pengambilan keputusan berkualitas dan efektif, memiliki karakter jujur, cerdas, berani, kreatif, kompeten, dan adil.